Bantul (ANTARA) - Ribuan warga dari berbagai wilayah di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, merayakan 'padusan' atau tradisi membersihkan diri di wahana kolam renang pada sehari menjelang bulan Ramadhan 1440 Hijriah atau Minggu.
Pemilik wahana Kolam Renang Tirta Tamansari Bantul Dyah Heningtyas Noviani ditemui di kolam renang, Minggu, mengatakan sudah menjadi rutinitas setiap tahun sehari menjelang puasa, bahwa wahana air selalu dipadati pengunjung mulai dari anak-anak hingga dewasa.
"Target kami pengunjung pada padusan hari ini sekitar tujuh ribu orang, mudah-mudahan tercapai, sampai dengan siang ini (pukul 13.00 WIB) sudah sekitar tiga ribuan orang, ramainya biasanya jam 14.00 WIB ke atas," katanya.
Dia mengatakan, berkunjung ke kolam renang bersama keluarga jelang puasa untuk mandi sudah menjadi tradisi di masyarakat Bantul, sebab sebagian masyarakat masih memaknai tradisi itu sebagai bagian dari mensucikan diri untuk menyambut puasa.
"Prinsipnya 'padusan' sebelum Ramadhan itu sebenarnya adalah mandi bersih karena itu disunnahkan jelang Ramadhan, jadi dibersihkan badan dan rohaninya menyambut kegiatan di bulan suci Ramadhan," katanya.
Terkait dengan persiapan kolam renang menyambut tradisi padusan, Novi mengatakan, melengkapi dengan hiburan live musik selama seharian dari pukul 08.00 sampai 17.00 WIB dengan menghadirkan artis penyanyi lokal.
"Jadi hari ini kita mengajak pengunjung agar bisa bersenang-senang bergembira, karena ibadah Ramadhan harus dihadapi dengan gembira. Apalagi sekarang hari Minggu, mudah-mudahan bisa tercapai target," katanya.
Dia menjelaskan, meskipun hari libur sehari jelang puasa, namun tiket masuk pengunjung kolam renang terkenal di Bantul ini diberlakukan tidak ada kenaikan tarif dari hari libur biasa yaitu sebesar Rp15 ribu per orang.
"Untuk keamanan di kolam renang, kami terjunkan pengawas kolam dengan jumlah tiga kali lipat dari hari biasanya, total ada 12 orang, kalau hari biasa pengawasan dilakukan tiga sampai empat orang," katanya.
Meski demikian, pihaknya tetap mengimbau kepada pengunjung terutama anak-anak di bawah usia delapan tahun harus selalu dalam pantauan orang tua atau pendamping agar tidak mengalami kecelakaan di kolam renang.
"Yang pasti kita imbau anak di bawah delapan tahun harus selalu dalam pantauan orang tua, karena kalau sudah senang berenang kadang orang tua tidak memperhatikan anak mereka," katanya.*
Pemilik wahana Kolam Renang Tirta Tamansari Bantul Dyah Heningtyas Noviani ditemui di kolam renang, Minggu, mengatakan sudah menjadi rutinitas setiap tahun sehari menjelang puasa, bahwa wahana air selalu dipadati pengunjung mulai dari anak-anak hingga dewasa.
"Target kami pengunjung pada padusan hari ini sekitar tujuh ribu orang, mudah-mudahan tercapai, sampai dengan siang ini (pukul 13.00 WIB) sudah sekitar tiga ribuan orang, ramainya biasanya jam 14.00 WIB ke atas," katanya.
Dia mengatakan, berkunjung ke kolam renang bersama keluarga jelang puasa untuk mandi sudah menjadi tradisi di masyarakat Bantul, sebab sebagian masyarakat masih memaknai tradisi itu sebagai bagian dari mensucikan diri untuk menyambut puasa.
"Prinsipnya 'padusan' sebelum Ramadhan itu sebenarnya adalah mandi bersih karena itu disunnahkan jelang Ramadhan, jadi dibersihkan badan dan rohaninya menyambut kegiatan di bulan suci Ramadhan," katanya.
Terkait dengan persiapan kolam renang menyambut tradisi padusan, Novi mengatakan, melengkapi dengan hiburan live musik selama seharian dari pukul 08.00 sampai 17.00 WIB dengan menghadirkan artis penyanyi lokal.
"Jadi hari ini kita mengajak pengunjung agar bisa bersenang-senang bergembira, karena ibadah Ramadhan harus dihadapi dengan gembira. Apalagi sekarang hari Minggu, mudah-mudahan bisa tercapai target," katanya.
Dia menjelaskan, meskipun hari libur sehari jelang puasa, namun tiket masuk pengunjung kolam renang terkenal di Bantul ini diberlakukan tidak ada kenaikan tarif dari hari libur biasa yaitu sebesar Rp15 ribu per orang.
"Untuk keamanan di kolam renang, kami terjunkan pengawas kolam dengan jumlah tiga kali lipat dari hari biasanya, total ada 12 orang, kalau hari biasa pengawasan dilakukan tiga sampai empat orang," katanya.
Meski demikian, pihaknya tetap mengimbau kepada pengunjung terutama anak-anak di bawah usia delapan tahun harus selalu dalam pantauan orang tua atau pendamping agar tidak mengalami kecelakaan di kolam renang.
"Yang pasti kita imbau anak di bawah delapan tahun harus selalu dalam pantauan orang tua, karena kalau sudah senang berenang kadang orang tua tidak memperhatikan anak mereka," katanya.*