Yogyakarta (ANTARA) - Universitas Gadjah Mada menegaskan siap memberikan sanksi bagi mahasiswanya apabila terbukti terlibat kasus perjokian dalam ujian masuk di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) pada Selasa (21/5).
"Pada prinsipnya UGM akan memberikan sanksi tegas kepada seluruh civitas akademika UGM yang terbukti melakukan tindak pelanggaran kesusilaan," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Universitas Gadjah Mada (UGM) Iva Aryani di Yogyakarta, Rabu.
Sebelumnya, empat joki tes ujian masuk Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) diamankan aparat kepolisian.
Keempat orang itu berinisial RD (18) dan Inam (19) yang disebut merupakan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), BA (22) yang merupakan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), serta MM (17) yang merupakan alumnus salah satu SMA negeri di Kediri.
Iva mengatakan bahwa dari dua nama yang disebut merupakan mahasiswa UGM, hanya satu nama yang datanya sama dengan data mahasiswa UGM yakni RD.
"Dari dua nama (mahasiswa UGM) yang diduga melakukan perjokian, hanya satu nama yang datanya sama dengan data mahasiswa UGM," kata dia.
Mengenai kasus itu, menurut Iva, hingga saat ini tim etik fakultas di UGM masih melakukan pendalaman berkoordinasi dengan Universitas Muhammadiyah Surabaya. "Kasus itu sedang didalami oleh tim etik fakultas," kata dia.
Baca juga: STTKD Yogyakarta menerima hibah pesawat Cessna untuk praktek mahasiswa
"Pada prinsipnya UGM akan memberikan sanksi tegas kepada seluruh civitas akademika UGM yang terbukti melakukan tindak pelanggaran kesusilaan," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Universitas Gadjah Mada (UGM) Iva Aryani di Yogyakarta, Rabu.
Sebelumnya, empat joki tes ujian masuk Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) diamankan aparat kepolisian.
Keempat orang itu berinisial RD (18) dan Inam (19) yang disebut merupakan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), BA (22) yang merupakan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), serta MM (17) yang merupakan alumnus salah satu SMA negeri di Kediri.
Iva mengatakan bahwa dari dua nama yang disebut merupakan mahasiswa UGM, hanya satu nama yang datanya sama dengan data mahasiswa UGM yakni RD.
"Dari dua nama (mahasiswa UGM) yang diduga melakukan perjokian, hanya satu nama yang datanya sama dengan data mahasiswa UGM," kata dia.
Mengenai kasus itu, menurut Iva, hingga saat ini tim etik fakultas di UGM masih melakukan pendalaman berkoordinasi dengan Universitas Muhammadiyah Surabaya. "Kasus itu sedang didalami oleh tim etik fakultas," kata dia.
Baca juga: STTKD Yogyakarta menerima hibah pesawat Cessna untuk praktek mahasiswa