Yogyakarta (ANTARA) - Universitas Gadjah Mada berhasil menempati peringkat ke-320 universitas terbaik dunia berdasarkan pemeringkatan Quacquarelli Symonds (QS) World University Ranking 2022 atau naik 71 peringkat dari tahun sebelumnya.
"Upaya-upaya perbaikan proses yang dilakukan UGM terbukti mampu meningkatkan posisi UGM, menaikkan 71 peringkat dari tahun sebelumnya," kata Rektor UGM Panut Mulyono dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Yogyakarta, Rabu.
Hasil pemeringkatan tersebut menempatkan UGM sebagai universitas nomor satu di Indonesia dalam hal reputasi akademik.
Panut mengatakan UGM akan terus melakukan berbagai perbaikan dalam proses dan sistem akademik, agar misi dan mandat yang telah secara konsisten dikerjakan UGM sejak berdirinya dapat semakin diakui, menjadi rujukan dan acuan perubahan, serta memimpin di dunia internasional.
Pemeringkatan oleh lembaga-lembaga pemeringkat dunia, imbuhnya, bukan menjadi tujuan yang dikejar oleh UGM.
Meski demikian, menurut dia, peringkat universitas menjadi salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mendongkrak kepercayaan dunia internasional terhadap UGM.
"Tantangan bagi UGM untuk mewujudkan kepemimpinan dalam berbagai bidang semakin berat. Upaya-upaya strategis yang sifatnya jangka panjang harus dapat digeser menjadi strategi pencapaian jangka pendek dan menengah," kata Rektor.
Kualitas karya-karya akademik UGM, kata dia, harus ditingkatkan agar dapat menjadi rujukan serta menghasilkan dampak yang dapat dirasakan dunia internasional.
Sivitas akademika UGM, menurut Panut, perlu mengukir lebih banyak artefak ilmiah yang kontributif terhadap kemanusiaan.
Salah satunya dapat diukur dari sitasi karya-karya sivitas akademika UGM oleh masyarakat internasional. Buku, karya seni, desain, dan inovasi UGM yang melimpah perlu dikelola sedemikian rupa agar keterbacaannya meningkat.
"Salah satu indikatornya adalah karya-karya tersebut harus memiliki sitasi yang tinggi," kata Panut.
Ia memaparkan data yang diolah berdasarkan SciVal (salah satu alat analisis karya akademik) menunjukkan bahwa sitasi per dosen UGM meningkat dari 1,4 di tahun sebelumnya menjadi lebih dari 1,5 pada tahun ini.
Namun demikian, terobosan dan lompatan untuk meningkatkan kualitas karya-karya UGM harus secara konsisten dijalankan.
Di samping itu, peningkatan kepercayaan terhadap UGM juga terlihat dari semakin tingginya proporsi masyarakat internasional yang melakukan kegiatan Tridarma bersama sivitas akademika UGM, salah satunya dengan melakukan studi di UGM.
"Alih-alih mengeluarkan devisa untuk mengirim mahasiswa belajar di luar negeri, akan lebih baik bila pemerintah bersama perguruan tinggi di Indonesia, termasuk UGM, membangun jejaring pendidikan tinggi yang menarik dunia internasional, baik akademisi, industriawan, dan mahasiswa, untuk berkarya bersama di Indonesia, membangun suasana akademik dengan kualitas yang setara dengan perguruan tinggi di luar negeri," kata Panut.
Baca juga: Mahasisiswa UGM mengembangkan alat peningkat nafsu makan ikan
"Upaya-upaya perbaikan proses yang dilakukan UGM terbukti mampu meningkatkan posisi UGM, menaikkan 71 peringkat dari tahun sebelumnya," kata Rektor UGM Panut Mulyono dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Yogyakarta, Rabu.
Hasil pemeringkatan tersebut menempatkan UGM sebagai universitas nomor satu di Indonesia dalam hal reputasi akademik.
Panut mengatakan UGM akan terus melakukan berbagai perbaikan dalam proses dan sistem akademik, agar misi dan mandat yang telah secara konsisten dikerjakan UGM sejak berdirinya dapat semakin diakui, menjadi rujukan dan acuan perubahan, serta memimpin di dunia internasional.
Pemeringkatan oleh lembaga-lembaga pemeringkat dunia, imbuhnya, bukan menjadi tujuan yang dikejar oleh UGM.
Meski demikian, menurut dia, peringkat universitas menjadi salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mendongkrak kepercayaan dunia internasional terhadap UGM.
"Tantangan bagi UGM untuk mewujudkan kepemimpinan dalam berbagai bidang semakin berat. Upaya-upaya strategis yang sifatnya jangka panjang harus dapat digeser menjadi strategi pencapaian jangka pendek dan menengah," kata Rektor.
Kualitas karya-karya akademik UGM, kata dia, harus ditingkatkan agar dapat menjadi rujukan serta menghasilkan dampak yang dapat dirasakan dunia internasional.
Sivitas akademika UGM, menurut Panut, perlu mengukir lebih banyak artefak ilmiah yang kontributif terhadap kemanusiaan.
Salah satunya dapat diukur dari sitasi karya-karya sivitas akademika UGM oleh masyarakat internasional. Buku, karya seni, desain, dan inovasi UGM yang melimpah perlu dikelola sedemikian rupa agar keterbacaannya meningkat.
"Salah satu indikatornya adalah karya-karya tersebut harus memiliki sitasi yang tinggi," kata Panut.
Ia memaparkan data yang diolah berdasarkan SciVal (salah satu alat analisis karya akademik) menunjukkan bahwa sitasi per dosen UGM meningkat dari 1,4 di tahun sebelumnya menjadi lebih dari 1,5 pada tahun ini.
Namun demikian, terobosan dan lompatan untuk meningkatkan kualitas karya-karya UGM harus secara konsisten dijalankan.
Di samping itu, peningkatan kepercayaan terhadap UGM juga terlihat dari semakin tingginya proporsi masyarakat internasional yang melakukan kegiatan Tridarma bersama sivitas akademika UGM, salah satunya dengan melakukan studi di UGM.
"Alih-alih mengeluarkan devisa untuk mengirim mahasiswa belajar di luar negeri, akan lebih baik bila pemerintah bersama perguruan tinggi di Indonesia, termasuk UGM, membangun jejaring pendidikan tinggi yang menarik dunia internasional, baik akademisi, industriawan, dan mahasiswa, untuk berkarya bersama di Indonesia, membangun suasana akademik dengan kualitas yang setara dengan perguruan tinggi di luar negeri," kata Panut.
Baca juga: Mahasisiswa UGM mengembangkan alat peningkat nafsu makan ikan