Gunung Kidul (ANTARA) - Sebanyak 144 wisatawan yang berlibur di kawasan pantai selatan di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tersengat ubur-ubur saat bermain air di bibir pantai.
Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Baron Surisdiyanto di Gunung Kidul, Sabtu, mengatakan di kawasan pantai selatan kembali ada ubur-ubur yang jumlahnya cukup banyak dibandingkan saat libur Lebaran 2019.
"Hingga 17.30 WIB, sedikitnya 144 wisatawan tersengat ubur-ubur. Mereka bermain air dan tidak sengaja tersengat ubur-ubur. Ada juga wisatawan yang memegang ubur-ubur karena bentuknya lucu dan warnanya yang sangat indah," kata Surisdiyanto.
Adapun rincian lokasi pantai yang ditemukan wisatawan tersengat ubur-ubur, yakni Pantai Pulangsawal atau Indrayanti 11 orang, Pantai Krakal 21 orang, Pantai Drini 19 orang, Pantai Sepanjang 28 orang, Pantai Kukup 44 orang, Pantai Ngandong sundak 6 orang, Pantai Sadranan 7 orang, Pantai Gesing 3 orang dan Pantai Nguyahan 5 orang.
"Ada empat wisatawan yang tersengat ubur-ubur harus dirujuk ke klinik. Yakni wisatawan di Pantai Krakal satu orang dan di Pantai Sepanjang tiga orang. Wisatawa dalam kondisi lemas dan sesak nafas," katanya.
Ia mengatakan sengatan ubur-ubur menyebabkan munculnya rasa sakit pada tubuh manusia bila tersentuh. Reaksi dari sengatan berbeda-beda mulai dari gatal-gatal, kepanasan, sesak nafas sampai pingsan.
"Kami menyiapkan ambulans bila ada yang membutuhkan penanganan medis. Untuk penanganan pertama, kami siapkan alkohol untuk meminimalisasi rasa sakit," katanya.
Surisdiyanto mengimbau kepada wisatawan berhati-hati saat bermain air di pantai. Saat ini, kawasan pantai selatan sedang musim ubur-ubur.
"Jangan panik, jangan takut kalau sudah terlanjur tersengat. Hubungi petugas di Pos SAR. Di masing-masing titik pantai ada pos SAR," katanya.
Baca juga: 106 wisatawan tersengat ubur-ubur di Panta Parangtritis
Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Baron Surisdiyanto di Gunung Kidul, Sabtu, mengatakan di kawasan pantai selatan kembali ada ubur-ubur yang jumlahnya cukup banyak dibandingkan saat libur Lebaran 2019.
"Hingga 17.30 WIB, sedikitnya 144 wisatawan tersengat ubur-ubur. Mereka bermain air dan tidak sengaja tersengat ubur-ubur. Ada juga wisatawan yang memegang ubur-ubur karena bentuknya lucu dan warnanya yang sangat indah," kata Surisdiyanto.
Adapun rincian lokasi pantai yang ditemukan wisatawan tersengat ubur-ubur, yakni Pantai Pulangsawal atau Indrayanti 11 orang, Pantai Krakal 21 orang, Pantai Drini 19 orang, Pantai Sepanjang 28 orang, Pantai Kukup 44 orang, Pantai Ngandong sundak 6 orang, Pantai Sadranan 7 orang, Pantai Gesing 3 orang dan Pantai Nguyahan 5 orang.
"Ada empat wisatawan yang tersengat ubur-ubur harus dirujuk ke klinik. Yakni wisatawan di Pantai Krakal satu orang dan di Pantai Sepanjang tiga orang. Wisatawa dalam kondisi lemas dan sesak nafas," katanya.
Ia mengatakan sengatan ubur-ubur menyebabkan munculnya rasa sakit pada tubuh manusia bila tersentuh. Reaksi dari sengatan berbeda-beda mulai dari gatal-gatal, kepanasan, sesak nafas sampai pingsan.
"Kami menyiapkan ambulans bila ada yang membutuhkan penanganan medis. Untuk penanganan pertama, kami siapkan alkohol untuk meminimalisasi rasa sakit," katanya.
Surisdiyanto mengimbau kepada wisatawan berhati-hati saat bermain air di pantai. Saat ini, kawasan pantai selatan sedang musim ubur-ubur.
"Jangan panik, jangan takut kalau sudah terlanjur tersengat. Hubungi petugas di Pos SAR. Di masing-masing titik pantai ada pos SAR," katanya.
Baca juga: 106 wisatawan tersengat ubur-ubur di Panta Parangtritis