Sleman (ANTARA) - Produk Coklat Tempe dari Kecamatan Pakem menjadi potensi unggulan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam Pemeran Potensi Daerah (PPD) 2019 Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang digelar di kawasan Lapangan Denggung dan Gedung Kesenian Sleman.
"Cokelat Tempe ini merupakan salah satu jenis kudapan cokelat baru yang menggunakan bahan baku khas Indonesia yakni tempe," kata Diyah pelaku UMKM Pakem selaku inisiatif Cokelat Tempe di area PPD Sleman, Minggu.
Menurut dia, kudapan ini menawarkan keunikan cita rasa tersendiri karena tempe masih jarang ditemukan di dunia percoklatan.
"Selain itu kudapan ini juga sehat sekaligus lezat di mana tempe dikenal di seluruh dunia sebagai makanan super. Khususnya di kalangan vegan dan vegetarian sebagai sumber protein," katanya.
Ia mengatakan, keistimewaan tempe ini dikombinasikan dengan khasiat cokelat yang tidak kalah hebat menjadikan cokelat tempe sebagai makanan yang berkualitas tinggi.
"Cokelat Tempe ini telah diproduksi sejak 2018 yang dikemas dalam produk Pawiro Chocolate," katanya.
Dyah mengatakan, salah satu ciri khas Cokelat Tempe adalah tempe digoreng kering sehingga renyah dan bila dikunyah menimbulkan suara "krenyes-krenyes".
Produk cokelat tempe ini telah dipasarkan di kantin sekolah-seklah, kampus, swalayan, seperti Toko Progo, Raminten Smesco dan lainnya.
"Produk juga dipasarkan secara online di Tokopedia dan harapannya menjadi industri lokal yang bisa maju dan berkembang menjadi salah satu makanan khas Indonesia yang dikenal di seluruh dunia. Selain Coklat Tempe juga dikembangkan Burger Tempe yang juga khas rasa kelezatannya," katanya.
PPD 2019 diselenggarakan selama 10 hari, mulai 6 hingga 15 Juli yang diikuti oleh 253 stand yang terdiri dari Pameran potensi tiap Kecamatan di Kabupaten Sleman, BUMD, BUMD, OPD, berbagai stan kuliner, UKM Mandiri, swasta, dan juga pasar malam.
Baca juga: Kepala Dinas Koperasi UMKM Sleman meraih penghargaan Bhakti Koperasi
"Cokelat Tempe ini merupakan salah satu jenis kudapan cokelat baru yang menggunakan bahan baku khas Indonesia yakni tempe," kata Diyah pelaku UMKM Pakem selaku inisiatif Cokelat Tempe di area PPD Sleman, Minggu.
Menurut dia, kudapan ini menawarkan keunikan cita rasa tersendiri karena tempe masih jarang ditemukan di dunia percoklatan.
"Selain itu kudapan ini juga sehat sekaligus lezat di mana tempe dikenal di seluruh dunia sebagai makanan super. Khususnya di kalangan vegan dan vegetarian sebagai sumber protein," katanya.
Ia mengatakan, keistimewaan tempe ini dikombinasikan dengan khasiat cokelat yang tidak kalah hebat menjadikan cokelat tempe sebagai makanan yang berkualitas tinggi.
"Cokelat Tempe ini telah diproduksi sejak 2018 yang dikemas dalam produk Pawiro Chocolate," katanya.
Dyah mengatakan, salah satu ciri khas Cokelat Tempe adalah tempe digoreng kering sehingga renyah dan bila dikunyah menimbulkan suara "krenyes-krenyes".
Produk cokelat tempe ini telah dipasarkan di kantin sekolah-seklah, kampus, swalayan, seperti Toko Progo, Raminten Smesco dan lainnya.
"Produk juga dipasarkan secara online di Tokopedia dan harapannya menjadi industri lokal yang bisa maju dan berkembang menjadi salah satu makanan khas Indonesia yang dikenal di seluruh dunia. Selain Coklat Tempe juga dikembangkan Burger Tempe yang juga khas rasa kelezatannya," katanya.
PPD 2019 diselenggarakan selama 10 hari, mulai 6 hingga 15 Juli yang diikuti oleh 253 stand yang terdiri dari Pameran potensi tiap Kecamatan di Kabupaten Sleman, BUMD, BUMD, OPD, berbagai stan kuliner, UKM Mandiri, swasta, dan juga pasar malam.
Baca juga: Kepala Dinas Koperasi UMKM Sleman meraih penghargaan Bhakti Koperasi