Yogyakarta (ANTARA) - Pasar satwa dan tanaman hias Yogyakarta kini dilengkapi ruang terbuka Pasty Movement Point yang bisa dimanfaatkan generasi millenial atau komunitas di kota tersebut untuk menggelar berbagai kegiatan untuk menyemarakkan suasana Yogyakarta bagian selatan.

Pasty Movement Point ini terletak di bagian barat Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta atau di zona tanaman dan ikan hias,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta sudah melakukan pembenahan dan menambah berbagai fasilitas untuk mendukung pemanfaatan ruang terbuka tersebut, di antaranya menyiapkan panggung, tribun, stan kuliner, ruang usaha, coworking space, dan akses internet.

“Pada tahun ini juga akan dibangun taman untuk bermain skate board. Pembangunan akan dilakukan triwulan keempat,” katanya.

Kegiatan di Pasty Movement Point dapat diakses mulai sore hari atau setelah seluruh kegiatan jual beli satwa dan tanaman hias di pasar tersebut selesai yaitu dari pukul 16.00 WIB hingga sekitar pukul 23.00 WIB.

“Konsep dari ruang terbuka ini memang memberikan wadah bagi anak-anak muda atau komunitas di Kota Yogyakarta untuk mengembangkan kreativitas mereka dan menghasilkan karya-karya yang positif. Tujuan kami pun tidak semata-mata untuk memperoleh keuntungan,” katanya.

Meskipun belum dibuka secara resmi, sejumlah kegiatan sudah diselenggarakan di Pasty Movement Point, seperti pentas musik yang diinisiasi berbagai komunitas, di antaranya komunitas musik reggae.

 Kepala Bidang Pengembangan dan Penataan Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta Gunawan Nugroho Hutomo menambahkan, Pasty Movement Point juga diharapkan mendorong perkembangan dan kemajuan Yogyakarta bagian selatan.

“Selama ini, banyak kegiatan yang lebih sering digelar di Yogyakarta bagian utara. Oleh karenanya, keberadaan Pasty Movement Point ini diharapkan bisa mendorong perkembangan Yogyakarta bagian selatan supaya lebih ramai,” katanya.

Hingga saat ini, tercatat ada 32 komunitas yang bergabung di Pasty Movement Point sebagian besar adalah komunitas musik seperti Djogja Music Community, Hamkry sebagai komunitas keroncong, Jogja Rock Community, serta komunitas penggemar dari sejumlah band.

“Pengunjung pun bisa menikmati berbagai sajian kuliner. Ada 17 stan kuliner dari kelompok UKM di Kota Yogyakarta yang ada di Pasty Movement Point,” katanya.

Salah satu keunggulan Pasty Movement Point dibanding ruang terbuka lainnya, lanjut Gunawan adalah konsep yang ditawarkan yaitu berada di pasar tradisional dan lokasi ruang terbuka pun cukup asri dengan adanya tanaman yang dijual pedagang.

“Kami pun ingin mengenalkan generasi muda kepada pasar tradisional. Ini bagian dari edukasi terhadap anak-anak muda,” katanya.


Pewarta : Eka Arifa Rusqiyati
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024