Bantul (ANTARA) - Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakartal Suharsono siap membantu keluarga Ardi Suryo Nugroho, non-pegawai negeri sipil di Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang meninggal akibat tersengat listrik saat menurunkan baliho di Simpang Jambidan, Banguntapan pada Selasa (3/9).
"Kemarin kami sudah mengunjungi keluarga, hati saya sampai 'trenyuh'. Anaknya satu masih TK, dan istrinya nggak kerja. Saya langsung tawarin kerja," katanya menanggapi pertanyaan wartawan terkait musibah yang menimpa Ardi di Bantul, Rabu.
Menurut dia, tawaran pekerjaan bagi istri Ardi yang tinggal di wilayah Banguntapan itu bisa sebagai pegawai harian lepas (PHL) di lingkungan Kecamatan Banguntapan, agar penghasilannya bisa membiayai pendidikan anaknya yang masih TK.
Berkaitan dengan itu, bupati juga sudah berkomunikasi dengan Camat Banguntapan bahwa ada posisi pekerjaan di kecamatan yang masih kosong. Untuk itu keluarga dimohon segera menghadap bupati untuk segera diberi pekerjaan.
"Saya panggil camatnya, ternyata masih ada yang kosong satu orang. Nanti kalau sudah 'adem' (kondisi stabil) saya suruh menghadap saya. Pokoknya sekolah harus terus, dan yang mengantarkan ibunya itu," katanya.
Bupati juga memerhatikan masalah transportasi keluarga Ardi agar nantinya istri bisa bekerja sementara anaknya yang masih TK bisa sekolah, Karena itu bupati berinisiatif membelikan sepeda motor guna mendukung keperluan mobilitas harian.
"Saya ikut memikirkan permasalahan yang ada di keluarga Ardi. Saya pikirkan kerja untuk biayai sekolah, kalau nanti ada kesulitan silakan menghadap saya. Saya akan belikan motor, tadi saya sudah telpon dealer katanya sudah disiapkan. Biaya bukan dari kantor, tetapi dari pribadi saya," katanya.
Ardi Suryo Nugroho meninggal setelah tersengat jaringan listrik bertegangan tinggi saat menurunkan baliho di Simpang Empat Jambidan, pada Selasa (3/9) sekitar pukul 09.45 WIB. Selain itu ada anggota Satpol PP lain yang tersengat yaitu Sigit Priyatmo dan mengalami luka parah.
"Untuk Ardi Suryo Nugroho, kita sangat berduka atas semangat kerjanya, namun demikian ini murni kecelakaan kerja yang sudah kita koordinasikan dengan polsek setempat," kata Kepala Satpol PP Bantul Yulius Suharta.
"Kemarin kami sudah mengunjungi keluarga, hati saya sampai 'trenyuh'. Anaknya satu masih TK, dan istrinya nggak kerja. Saya langsung tawarin kerja," katanya menanggapi pertanyaan wartawan terkait musibah yang menimpa Ardi di Bantul, Rabu.
Menurut dia, tawaran pekerjaan bagi istri Ardi yang tinggal di wilayah Banguntapan itu bisa sebagai pegawai harian lepas (PHL) di lingkungan Kecamatan Banguntapan, agar penghasilannya bisa membiayai pendidikan anaknya yang masih TK.
Berkaitan dengan itu, bupati juga sudah berkomunikasi dengan Camat Banguntapan bahwa ada posisi pekerjaan di kecamatan yang masih kosong. Untuk itu keluarga dimohon segera menghadap bupati untuk segera diberi pekerjaan.
"Saya panggil camatnya, ternyata masih ada yang kosong satu orang. Nanti kalau sudah 'adem' (kondisi stabil) saya suruh menghadap saya. Pokoknya sekolah harus terus, dan yang mengantarkan ibunya itu," katanya.
Bupati juga memerhatikan masalah transportasi keluarga Ardi agar nantinya istri bisa bekerja sementara anaknya yang masih TK bisa sekolah, Karena itu bupati berinisiatif membelikan sepeda motor guna mendukung keperluan mobilitas harian.
"Saya ikut memikirkan permasalahan yang ada di keluarga Ardi. Saya pikirkan kerja untuk biayai sekolah, kalau nanti ada kesulitan silakan menghadap saya. Saya akan belikan motor, tadi saya sudah telpon dealer katanya sudah disiapkan. Biaya bukan dari kantor, tetapi dari pribadi saya," katanya.
Ardi Suryo Nugroho meninggal setelah tersengat jaringan listrik bertegangan tinggi saat menurunkan baliho di Simpang Empat Jambidan, pada Selasa (3/9) sekitar pukul 09.45 WIB. Selain itu ada anggota Satpol PP lain yang tersengat yaitu Sigit Priyatmo dan mengalami luka parah.
"Untuk Ardi Suryo Nugroho, kita sangat berduka atas semangat kerjanya, namun demikian ini murni kecelakaan kerja yang sudah kita koordinasikan dengan polsek setempat," kata Kepala Satpol PP Bantul Yulius Suharta.