Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menutup seluruh akses jalan menuju kawasan pantai karena masih banyak wisatawan yang nekat berlibur ke pantai di masa pandemi COVID-19 ini.
Sekretaris Desa Kemadang Suminto di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan sejak beberapa waktu lalu, seluruh objek wisata, khususnya kawasan pantai sudah dinyatakan ditutup hingga waktu yang belum ditentukan, namun ada wisatawan yang nekat datang.
"Untuk itu, kami menutup seluruh akses jalur wisata, selaih di pintu masuk tempat pemungutan retribusi (TPR)," kata Suminto.
Ia mengatakan pemerintah desa Kemadang telah membentuk relawan satgas COVID-19. Relawan dan pemerintah desa membangun posko di depan Balai Desa Kemadang atau jalur utama menuju kawasan pantai. Satu persatu kendaraan yang masuk ke wilayah Desa Kemadang akan ditanya mengenai keperluan.
"Kalau ada yang ingin berwisata diminta untuk memutar balik, mereka membandel atau berbohong maka akan menjumpai petugas dipintu masuk TPR. Mereka diwajibkan kembali lagi meski ada wisatawan yang ingin masuk karena perjalanan jauh," katanya.
Sumitro mengakui banyak wisatawan yang masih datang ke objek wisata pantai, terutama akhir pekan. "Kami berusaha memberikan pemahaman terkait penutupan kawasan pantai. Kami juga melakukan pendataan bagi yang hendak masuk atau bertamu ke Desa Kemadang," katanya,
Menurut dia, sebagian pengunjung ingin berkunjung ke kawasan pantai karena kemungkinan jenuh harus berada di rumah. Mereka berusaha masuk untuk berwisata, melepas kepenatan.
"Sampai saat ini, ada ratusan kendaraan yang kita suruh berputar arah. Pada Kamis (23/4), wisatawan banyak yang datang dengan alasan melaksanakan padusan. Namun, kami tetap menolak mereka," katanya,
Relawan dan pemerintah desa juga berupaya melakukan pencegahan penularan di lingkungan Desa Kemadang. Pihaknya juga melakukan penyemprotan disinfektan ke ribuan rumah penduduk yang ada.
"Kami menerima bantuan Alat Pelindung Diri dari Agus Driyanto warga Kepak I, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari," katanya
Sementara itu, Sekretaris Forum Pengurangan Risiko Bencana Desa Kemadang Surisdiyanto mengakui sebagian besar pengunjung pantai memilih nekat ke pantai karena jenuh.
"Kalau kita tanya alasannya kangen pantai. Sudah jenuh dirumah. Kebanyakan seperti itu," kata Surisdiyanto.
Sekretaris Desa Kemadang Suminto di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan sejak beberapa waktu lalu, seluruh objek wisata, khususnya kawasan pantai sudah dinyatakan ditutup hingga waktu yang belum ditentukan, namun ada wisatawan yang nekat datang.
"Untuk itu, kami menutup seluruh akses jalur wisata, selaih di pintu masuk tempat pemungutan retribusi (TPR)," kata Suminto.
Ia mengatakan pemerintah desa Kemadang telah membentuk relawan satgas COVID-19. Relawan dan pemerintah desa membangun posko di depan Balai Desa Kemadang atau jalur utama menuju kawasan pantai. Satu persatu kendaraan yang masuk ke wilayah Desa Kemadang akan ditanya mengenai keperluan.
"Kalau ada yang ingin berwisata diminta untuk memutar balik, mereka membandel atau berbohong maka akan menjumpai petugas dipintu masuk TPR. Mereka diwajibkan kembali lagi meski ada wisatawan yang ingin masuk karena perjalanan jauh," katanya.
Sumitro mengakui banyak wisatawan yang masih datang ke objek wisata pantai, terutama akhir pekan. "Kami berusaha memberikan pemahaman terkait penutupan kawasan pantai. Kami juga melakukan pendataan bagi yang hendak masuk atau bertamu ke Desa Kemadang," katanya,
Menurut dia, sebagian pengunjung ingin berkunjung ke kawasan pantai karena kemungkinan jenuh harus berada di rumah. Mereka berusaha masuk untuk berwisata, melepas kepenatan.
"Sampai saat ini, ada ratusan kendaraan yang kita suruh berputar arah. Pada Kamis (23/4), wisatawan banyak yang datang dengan alasan melaksanakan padusan. Namun, kami tetap menolak mereka," katanya,
Relawan dan pemerintah desa juga berupaya melakukan pencegahan penularan di lingkungan Desa Kemadang. Pihaknya juga melakukan penyemprotan disinfektan ke ribuan rumah penduduk yang ada.
"Kami menerima bantuan Alat Pelindung Diri dari Agus Driyanto warga Kepak I, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari," katanya
Sementara itu, Sekretaris Forum Pengurangan Risiko Bencana Desa Kemadang Surisdiyanto mengakui sebagian besar pengunjung pantai memilih nekat ke pantai karena jenuh.
"Kalau kita tanya alasannya kangen pantai. Sudah jenuh dirumah. Kebanyakan seperti itu," kata Surisdiyanto.