Gunung Kidul (ANTARA) - Jumlah pengunjung di Gunung Api Purba dan Embung Nglanggeran di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada hari pertama uji coba pembukaan untuk umum masih sepi pengunjung.
Koordinator Bidang Pemasaran Pokdarwis Nglanggeran Heru Purwanto di Gunung Kidul, Rabu, mencatat ada 53 pengunjung, dengan rinciannya 39 pengunjung di Gunung Api Purba dan 14 pengunjung di Embung Nglanggeran.
"Hari ini, kunjungan wisatawan masih belum banyak. Kami memprediksi lonjakan pengunjung baru terjadi pada akhir pekan," kata Heru.
Ia mengatakan uji coba sendiri pembukaan Kawasan Gunung Api Nglaggeran akan berlangsung dari Rabu (24/6) hingga 30 Juni mendatang. Namun, pihaknya tetap membatasi jumlah pengunjung maksimal 10 orang dalam satu rombongan.
Selain itu, Pokdarwis Nglanggeran telah menetapkan batas maksimal sebanyak 400 hingga 500 kunjungan dalam sehari. Angka ini dihitung berdasarkan luasan area hingga situasi jalur wisatanya.
"Kalau sudah mencapai batas maksimal, maka akses ke lokasi akan kami tutup sementara sampai mereka keluar lagi. Pengunjung yang sudah terlanjur datang kami arahkan ke tempat lain," katanya.
Koordinator Bidang Pemasaran Pokdarwis Nglanggeran Heru Purwanto di Gunung Kidul, Rabu, mencatat ada 53 pengunjung, dengan rinciannya 39 pengunjung di Gunung Api Purba dan 14 pengunjung di Embung Nglanggeran.
"Hari ini, kunjungan wisatawan masih belum banyak. Kami memprediksi lonjakan pengunjung baru terjadi pada akhir pekan," kata Heru.
Ia mengatakan uji coba sendiri pembukaan Kawasan Gunung Api Nglaggeran akan berlangsung dari Rabu (24/6) hingga 30 Juni mendatang. Namun, pihaknya tetap membatasi jumlah pengunjung maksimal 10 orang dalam satu rombongan.
Selain itu, Pokdarwis Nglanggeran telah menetapkan batas maksimal sebanyak 400 hingga 500 kunjungan dalam sehari. Angka ini dihitung berdasarkan luasan area hingga situasi jalur wisatanya.
"Kalau sudah mencapai batas maksimal, maka akses ke lokasi akan kami tutup sementara sampai mereka keluar lagi. Pengunjung yang sudah terlanjur datang kami arahkan ke tempat lain," katanya.