Yogyakarta (ANTARA) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan pembukaan kembali sekolah pada masa pandemi harus berdasarkan pertimbangan yang matang agar tidak memunculkan kasus penularan COVID-19 di sekolah.

"Pertimbangan itu harus betul-betul kita lakukan dengan jujur. Jangan merasa punya kewenangan melakukan, tapi korban berjatuhan. Saya enggak mau," kata Sultan saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis.

Dengan kondisi DIY yang saat ini masih berstatus tanggap darurat, Sultan mengatakan belum berani memutuskan untuk membuka sekolah kembali.

"Kalau saya belum berani. Mungkin perlu kita pelajari lebih dulu, karena anak-anak berisiko tinggi," kata dia.

Sebelum memutuskan membuka sekolah, Sultan ingin memastikan bahwa pembukaan hotel, restoran, serta pariwisata yang dalam waktu dekat akan dilakukan uji coba tidak memunculkan gelombang kedua penularan COVID-19.

"Lihat dulu kira-kira nanti (pembukaan pariwisata) membahayakan tidak, kira-kira memicu COVID-19 kedua atau tidak," kata dia.

Ketidakpastian situasi itu, menurut Sultan, membuat semakin khawatir untuk membiarkan anak-anak kembali beraktivitas di sekolah dalam waktu dekat ini.

"Kalau hal-hal seperti itu tidak seperti yang kita perkirakan, dalam arti landai-landai saja, berarti kalau mungkin kita buka dimulai dari SMA dulu, baru SMP mungkin kondisinya relatif tidak banyak berbeda," kata dia.

Pewarta : Luqman Hakim
Editor : Victorianus Sat Pranyoto
Copyright © ANTARA 2024