Gunung Kidul (ANTARA) - Perusahaan Air Minum Daerah Tirta Handayani di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan meningkatkan kualitas air bersih yang disalurkan ke pelanggan di wilayah ini.
Direktur Teknik PDAM Tirta Handayani Gunung Kidul Imam Prakosa di Gunung Kidul, Jumat, mengakui pada saat-saat tertentu, air bersih yang disalurkan ke pelanggan airnya keruh, khususnya pada saat musim hujan atau aliran sungai bawah tanah dalam kondisi banjir.
"Kami akan mengotimalkan perlakuan atau perawatan air sebelum dialirkan ke pelangan, yakni di penampungan," kata Imam.
Ia mencontohkan pihaknya akan melakukan perawatan reservoir atau penampungan di Seropan, Kecamatan Rongkop. Di sana ada tiga unit reservoir yang tersedia. Setiap reservoir memiliki kapasitas maksimal 500 meter kubik air. Namun selama ini pemanfaatannya belum begitu maksimal sesuai kapasitas.
"Itu yang akan kami tingkatkan, termasuk nanti membangun penyulingan di sumber air Baron," katanya.
Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Handayani Toto Sugiharta mengatakan kekeruhan dan krisis air jadi hal prioritas untuk ditangani. Ia pun sebelumnya sudah menyampaikan program kerja untuk berbagai jangka waktu.
Menurut dia, prioritas paling dekat saat ini adalah mencoba menghidupkan sumur-sumur sumber air terdekat dengan pelanggan.
Upaya itu bisa menekan dampak air keruh.
"Peralatan instalasi air yang saat ini masih kurang juga akan kami tingkatkan. Itu masuk dalam rencana menengah," katanya.
Selain air keruh, masalah lain yang kerap muncul adalah krisis air bersih. Untuk optimalisasi membutuhkan biaya tak sedikit. "Itu sebabnya diperlukan dukungan dari pemerintah kabupaten," katanya.
Direktur Teknik PDAM Tirta Handayani Gunung Kidul Imam Prakosa di Gunung Kidul, Jumat, mengakui pada saat-saat tertentu, air bersih yang disalurkan ke pelanggan airnya keruh, khususnya pada saat musim hujan atau aliran sungai bawah tanah dalam kondisi banjir.
"Kami akan mengotimalkan perlakuan atau perawatan air sebelum dialirkan ke pelangan, yakni di penampungan," kata Imam.
Ia mencontohkan pihaknya akan melakukan perawatan reservoir atau penampungan di Seropan, Kecamatan Rongkop. Di sana ada tiga unit reservoir yang tersedia. Setiap reservoir memiliki kapasitas maksimal 500 meter kubik air. Namun selama ini pemanfaatannya belum begitu maksimal sesuai kapasitas.
"Itu yang akan kami tingkatkan, termasuk nanti membangun penyulingan di sumber air Baron," katanya.
Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Handayani Toto Sugiharta mengatakan kekeruhan dan krisis air jadi hal prioritas untuk ditangani. Ia pun sebelumnya sudah menyampaikan program kerja untuk berbagai jangka waktu.
Menurut dia, prioritas paling dekat saat ini adalah mencoba menghidupkan sumur-sumur sumber air terdekat dengan pelanggan.
Upaya itu bisa menekan dampak air keruh.
"Peralatan instalasi air yang saat ini masih kurang juga akan kami tingkatkan. Itu masuk dalam rencana menengah," katanya.
Selain air keruh, masalah lain yang kerap muncul adalah krisis air bersih. Untuk optimalisasi membutuhkan biaya tak sedikit. "Itu sebabnya diperlukan dukungan dari pemerintah kabupaten," katanya.