Yogyakarta (ANTARA) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X siap menerima vaksin COVID-19 seiring telah keluarnya izin penggunaan darurat vaksin buatan Sinovac, Coronavac, terhadap kelompok masyarakat berusia di atas 60 tahun.
"Loh ya (terima, red.) vaksin to," katanya di Kompleks Kepatihan di Yogyakarta, Senin.
Ia mengatakan saat rapat bersama Presiden Joko Widodo dan para gubernur, hanya dirinya yang belum mendapatkan vaksin karena belum ada vaksin COVID-19 untuk lansia.
"Makanya kemarin waktu saya rapat dengan Presiden saya bilang dari semua yang hadir, saya sendiri yang belum divaksin," kata dia.
Oleh sebab itu, ia berharap, ketersediaan vaksin COVID-19 untuk lansia atau berusia 60 tahun ke atas, bisa lebih cepat.
"Semoga lebih cepat lebih baik (ada vaksin untuk lansia, red.)," kata Raja Keraton Yogyakarta yang kini berusia 74 tahun ini.
Penggunaan darurat vaksin COVID-19 produksi Sinovac Biotech Inc untuk kelompok lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun telah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan meskipun sudah ada persetujuan penggunaan darurat, vaksinasi terhadap lanjut usia harus dilakukan secara hati-hati karena berisiko tinggi. Orang lanjut usia cenderung memiliki komorbid sehingga proses penapisan menjadi penting sebelum dokter memberikan persetujuan vaksinasi.
Untuk menjadi panduan bagi tenaga kesehatan dalam melakukan vaksinasi terhadap lanjut usia, BPOM telah mengeluarkan lembar fakta yang bisa menjadi acuan.
Selain itu, manajemen risiko juga perlu dilakukan, terutama bila terjadi kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI). Bila terjadi hal yang tidak diinginkan, misalnya KIPI, penyediaan layanan kesehatan harus diperhatikan dan kesiapsiagaan tenaga kesehatan menjadi hal yang penting.
"Loh ya (terima, red.) vaksin to," katanya di Kompleks Kepatihan di Yogyakarta, Senin.
Ia mengatakan saat rapat bersama Presiden Joko Widodo dan para gubernur, hanya dirinya yang belum mendapatkan vaksin karena belum ada vaksin COVID-19 untuk lansia.
"Makanya kemarin waktu saya rapat dengan Presiden saya bilang dari semua yang hadir, saya sendiri yang belum divaksin," kata dia.
Oleh sebab itu, ia berharap, ketersediaan vaksin COVID-19 untuk lansia atau berusia 60 tahun ke atas, bisa lebih cepat.
"Semoga lebih cepat lebih baik (ada vaksin untuk lansia, red.)," kata Raja Keraton Yogyakarta yang kini berusia 74 tahun ini.
Penggunaan darurat vaksin COVID-19 produksi Sinovac Biotech Inc untuk kelompok lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun telah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan meskipun sudah ada persetujuan penggunaan darurat, vaksinasi terhadap lanjut usia harus dilakukan secara hati-hati karena berisiko tinggi. Orang lanjut usia cenderung memiliki komorbid sehingga proses penapisan menjadi penting sebelum dokter memberikan persetujuan vaksinasi.
Untuk menjadi panduan bagi tenaga kesehatan dalam melakukan vaksinasi terhadap lanjut usia, BPOM telah mengeluarkan lembar fakta yang bisa menjadi acuan.
Selain itu, manajemen risiko juga perlu dilakukan, terutama bila terjadi kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI). Bila terjadi hal yang tidak diinginkan, misalnya KIPI, penyediaan layanan kesehatan harus diperhatikan dan kesiapsiagaan tenaga kesehatan menjadi hal yang penting.