Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir dan pengusaha Anindya Bakrie mengajukan proposal untuk membeli, sekaligus mengendalikan klub Oxford United, klub sepak bola yang berkompetisi di League One, Liga Inggris.
"Kita tunggu saja 'tanggal mainnya', karena semua ini kan ada proses. Tapi memang dari awal kita percaya akan potensi Oxford United untuk naik kelas ke Divisi Championship," kata Anindya, dalam rilis yang diterima di Jakarta, Senin.
Erick dan Anin sudah menjadi "Board of Directors" The Us sejak tahun 2018, tetapi Erick mundur saat menjadi menteri BUMN.
Surat kabar Inggris, The Telegraph dan Oxford Mail, Sabtu (20/3) melansir keduanya telah mengajukan penawaran kepada pemilik Oxford United Sumrith 'Tiger' Thanakarnjanasuth, pengusaha asal Thailand, untuk membeli minimal 51 persen saham klub yang berjuluk "The Us" itu.
Diperkirakan transaksi pembelian tersebut akan tuntas dalam beberapa pekan ini, termasuk mendapat persetujuan dari badan English Football Leaque sebagai operator kompetisi sepak bola di Inggris.
"Tolong doakan, agar semuanya lancar," kata Erick Thohir, yang juga memiliki klub sepak bola DC United di kompetisi MLS, Liga Sepak bola Amerika.
Sebagaimana diketahui, Erick dan Anindya bukanlah sosok baru dalam kepemilikan klub sepak bola.
Selain Oxford United dan DC United, Erick juga pernah memiliki klub elit Inter Milan.
"Kompetisi sepak bola Inggris tidak mudah, tapi harus kita coba," tambah Erick, yang Sabtu (20/3) kemarin baru saja membeli 20 persen saham klub Persis Solo.
Sementara Anindya, adalah generasi ketiga keluarga Bakrie, yang 35 tahun lalu, sudah memiliki klub ternama Pelita Jaya.
Sekarang Bakrie juga tercatat sebagai pemilik Arema Malang, dan Persija Jakarta, serta klub Brisbane Roar di Liga Australia.
"Menangani Oxford adalah tantangan. Semoga, bisa juga membantu kemajuan sepak bola Indonesia," imbuh Anindya, yang saat ini tengah sibuk mempersiapkan diri, untuk jadi Ketua Umum Kadin Pusat.
Oxford saat ini berada di posisi 11 klasemen di Leaque One, dan terus berusaha masuk 6 besar dengan 11 laga sisa sehingga bisa masuk babak play off untuk melangkah ke Divisi Championship.
Tahun lalu, Oxford belum berhasil naik tingkat setelah kalah dari Wycombe Wanderers di babak play off.
"Kita tunggu saja 'tanggal mainnya', karena semua ini kan ada proses. Tapi memang dari awal kita percaya akan potensi Oxford United untuk naik kelas ke Divisi Championship," kata Anindya, dalam rilis yang diterima di Jakarta, Senin.
Erick dan Anin sudah menjadi "Board of Directors" The Us sejak tahun 2018, tetapi Erick mundur saat menjadi menteri BUMN.
Surat kabar Inggris, The Telegraph dan Oxford Mail, Sabtu (20/3) melansir keduanya telah mengajukan penawaran kepada pemilik Oxford United Sumrith 'Tiger' Thanakarnjanasuth, pengusaha asal Thailand, untuk membeli minimal 51 persen saham klub yang berjuluk "The Us" itu.
Diperkirakan transaksi pembelian tersebut akan tuntas dalam beberapa pekan ini, termasuk mendapat persetujuan dari badan English Football Leaque sebagai operator kompetisi sepak bola di Inggris.
"Tolong doakan, agar semuanya lancar," kata Erick Thohir, yang juga memiliki klub sepak bola DC United di kompetisi MLS, Liga Sepak bola Amerika.
Sebagaimana diketahui, Erick dan Anindya bukanlah sosok baru dalam kepemilikan klub sepak bola.
Selain Oxford United dan DC United, Erick juga pernah memiliki klub elit Inter Milan.
"Kompetisi sepak bola Inggris tidak mudah, tapi harus kita coba," tambah Erick, yang Sabtu (20/3) kemarin baru saja membeli 20 persen saham klub Persis Solo.
Sementara Anindya, adalah generasi ketiga keluarga Bakrie, yang 35 tahun lalu, sudah memiliki klub ternama Pelita Jaya.
Sekarang Bakrie juga tercatat sebagai pemilik Arema Malang, dan Persija Jakarta, serta klub Brisbane Roar di Liga Australia.
"Menangani Oxford adalah tantangan. Semoga, bisa juga membantu kemajuan sepak bola Indonesia," imbuh Anindya, yang saat ini tengah sibuk mempersiapkan diri, untuk jadi Ketua Umum Kadin Pusat.
Oxford saat ini berada di posisi 11 klasemen di Leaque One, dan terus berusaha masuk 6 besar dengan 11 laga sisa sehingga bisa masuk babak play off untuk melangkah ke Divisi Championship.
Tahun lalu, Oxford belum berhasil naik tingkat setelah kalah dari Wycombe Wanderers di babak play off.