Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimea Yogyakarta mengoperasikan generator oksigen di Rumah Sakit Umum Daerah Nyi Ageng Serang Sentolo dengan kapasitas 200 liter per menit yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhan oksigen pasien terkonfirmasi COVID-19.
Bupati Kulon Progo Sutedjo di Kulon Progo, Jumat, mengatakan Pemkab Kulon Progo menganggarkan dana dari APBD sebesar Rp3,5 miliar untuk pengadaan alat generator oksigen tersebut.
"Kami berharap dengan adanya alat generator oksigen ini, pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang dirawat di RSUD Nyi Ageng Serang dan membutuhkan oksigen dapat terpenuhi," kata Sutedjo.
Ia mengatakan beberapa waktu lalu Kulon Progo mengalami peningkatan pasien terkonfirmasi COVID-19 yang membutuhkan penanganan medis, salah satunya membutuhkan oksigen. Sedangkan pasokan dari distributor mengalami kendala, sehingga sempat terjadi kelangkaan,khususnya di RSUD Nyi Ageng Serang yang masih menggunakan tabung besar.
"Dioperasikanya generator oksigen di RSUD Nyi Ageng Serang ini, diharapkan tidak ada lagi pasien COVID-19 yang menghembuskan napas terakhirnya hanya karena kekurangan oksigen," katanya.
Bupati mengatakan generator oksigen ini mampu memproduksi 40 tabung besar. Sedangkan kebutuhan oksigen di RSUD Nyi Ageng Serang berkisar 25-33 tabung besar. Sehingga, sisanya dapat digunakan untuk Pukesmas, fasilitas isoter Rusunawa Giripeni, masyarakat, dan rumah sakit swasta yang membutuhkan oksigen.
"Kami berharap kelangkaan oksigen di Kulon Progo teratasi," katanya.
Sementara itu, Kepala Cabang PT Rajawali Nusindo Yogyakarta sebagai pihak ketiga penyedia generator oksigen, Fajar N. Afianto menjelaskan alat generator oksigen di RSUD Nyi Ageng Serang berkapasitas 200 liter per menit. Sehingga, dalam sehari dapat menghasilkan sekitar 40 tabung besar dengan kapasitas 6 meter kubik per tabung.
"Kami menyarankan agar alat tersebut bekerja selama 22 jam per hari dan tidak disarankan 24 jam untuk menjaga kondisi alatnya tetap baik," katanya.
Ia mengatakan pihaknya juga telah melakukan pelatihan secara berkala terhadap 10 orang dari RSUD Nyi Ageng Serang supaya dapat mengoperasionalkan alat tersebut.
"Kami sudah memberikan pelatihan kepada operator yang akan mengoperasikan generator oksigen. Pelatihan berkala selama dua hari dan peserta harus memiliki keahlian khusus," katanya.