Kulon Progo, DIY (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), akan meningkatkan pengawasan terhadap pasien terkonfirmasi COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman) untuk menekan tingginya kasus kematian konfirmasi.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kulon Progo, penambahan pasien terkonfirmasi COVID-19 sejak awal September sampai saat ini di bawah 50 kasus per hari, namun rata-rata kematian pasien terkonfirmasi COVID-18 sekitar dua orang per hari.
"Kami minta camat dan kepala desa benar-benar mantau pasien terkonfirmasi COVID-19 yang isolasi mandiri, sehingga kasus kematian dapat ditekan," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Fajar Gegana di Kulon Progo, Minggu.
Baca juga: Hati-hati jika alami "long COVID-19"
Ia mengatakan pengawasan ini bertujuan agar pasien yang tengah isolasi mandiri bisa mendapat penanganan tepat. Sehingga apabila membutuhkan bantuan tenaga kesehatan, maka pemimpin wilayah ditingkat desa tersebut bisa merekomendasikan agar dipindah ke tempat isolasi terpusat (isoter) di Rusunawa Giripeni atau langsung ke rumah sakit rujukan COVID-19.
"Kami berharap pasien COVID-19 yang isolasi mandiri bisa tertangani dengan baik dan kasus kematian bisa dicegah. Hal ini dikarenakan tidak menutup kemungkinan pasien COVID-19 yang terlihat baik-baik saja akan berpotensi berlanjut ke sakit yang lebih parah jika tidak tertangani dengan baik," katanya
Wakil Bupati Kulon Progo ini juga mengatakan capaian vaksinasi COVID-19 dosis pertama di Kulon Progo mencapai 93,92 persen atau 219.063 dari total 342.720 sasaran. Sehingga capaian vaksinasi dosis pertama, Kulon Progo masuk urutan ketiga setelah Kota Yogyakarta dan Sleman.
Baca juga: Kota Yogyakarta mulai vaksinasi warga dari hasil penyisiran data RT
“Kegiatan vaksinasi akan terus kami tingkatkan agar target 75 persen dosis pertama bisa tercapai di akhir September ini, dan 100 persen target pada akhir Oktober. Kemudian vaksinasi dosis kedua, kami targetkan selesai pada Desember,” katanya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kulon Progo, penambahan pasien terkonfirmasi COVID-19 sejak awal September sampai saat ini di bawah 50 kasus per hari, namun rata-rata kematian pasien terkonfirmasi COVID-18 sekitar dua orang per hari.
"Kami minta camat dan kepala desa benar-benar mantau pasien terkonfirmasi COVID-19 yang isolasi mandiri, sehingga kasus kematian dapat ditekan," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Fajar Gegana di Kulon Progo, Minggu.
Baca juga: Hati-hati jika alami "long COVID-19"
Ia mengatakan pengawasan ini bertujuan agar pasien yang tengah isolasi mandiri bisa mendapat penanganan tepat. Sehingga apabila membutuhkan bantuan tenaga kesehatan, maka pemimpin wilayah ditingkat desa tersebut bisa merekomendasikan agar dipindah ke tempat isolasi terpusat (isoter) di Rusunawa Giripeni atau langsung ke rumah sakit rujukan COVID-19.
"Kami berharap pasien COVID-19 yang isolasi mandiri bisa tertangani dengan baik dan kasus kematian bisa dicegah. Hal ini dikarenakan tidak menutup kemungkinan pasien COVID-19 yang terlihat baik-baik saja akan berpotensi berlanjut ke sakit yang lebih parah jika tidak tertangani dengan baik," katanya
Wakil Bupati Kulon Progo ini juga mengatakan capaian vaksinasi COVID-19 dosis pertama di Kulon Progo mencapai 93,92 persen atau 219.063 dari total 342.720 sasaran. Sehingga capaian vaksinasi dosis pertama, Kulon Progo masuk urutan ketiga setelah Kota Yogyakarta dan Sleman.
Baca juga: Kota Yogyakarta mulai vaksinasi warga dari hasil penyisiran data RT
“Kegiatan vaksinasi akan terus kami tingkatkan agar target 75 persen dosis pertama bisa tercapai di akhir September ini, dan 100 persen target pada akhir Oktober. Kemudian vaksinasi dosis kedua, kami targetkan selesai pada Desember,” katanya.