Sleman (ANTARA) - Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Kasuari, di Dusun Malangrejo, Kapanewon (Kecamatan) Ngemplak, mewakili Kabupaten Sleman dalam lomba Posyandu tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Tahun 2021.

Tim evaluasi dari DIY melakukan tahapan verifikasi langsung di Posyandu Kasuari dan ditemui Asisten Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Aji Wulantara, Rabu.

Ketua Tim Juri Evaluasi Sukamto mengatakan bahwa lomba posyandu kali ini difokuskan pada pengelola posyandu di tingkat kelurahan. Kegiatan lomba ini juga sekaligus disertai kegiatan pemantauan eksistensi kelompok kerja operasional (pokjanal) posyandu di kabupaten, kapanewon dan pokja posyandu kalurahan.

"Pemantauan terkait program kerja, kegiatan serta dukungan anggaran untuk operasional pokjanal posyandu," katanya.

Ia berharap melalui lomba pengelolaan posyandu tersebut mampu mendukung proses penguatan kelembagaan pokjanal dan pokja posyandu.

"Sehingga dinamika pembangunan di bidang kesehatan semakin kokoh serta mampu menciptakan kekuatan swadaya dan gotong royong masyarakat dan mampu menyadarkan masyarakat akan kesehatan," katanya.

Asisten Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Aji Wulantara berharap melalui momentum lomba tersebut mampu tercipta tata kelola dan model pembinaan yang ideal yang dapat diadopsi oleh semua posyandu di wilayah Kabupaten Sleman. Sehingga mampu menarik minat masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan di posyandu.

"Posyandu yang merupakan wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antarsesama masyarakat serta fokus terhadap pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan penurunan angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), serta penurunan angka stunting," katanya.

Sekretaris Posyandu Kasuari Malangrejo Muslimah menjelaskan selain memiliki posyandu balita, Posyandu Kasuari juga memiliki posyandu untuk lansia dan remaja.

"Posyandu Kasuari juga memiliki beberapa inovasi yakni, Gambang Stunting (gerakan Menimbang Cegah Stunting)," katanya.

Ia mengatakan, melalui gerakan Gambang Stunting yang meliputi pendataan balita, penimbangan balita di posyandu, kader akan melakukan jemput bola mengajak untuk menimbang setiap bulan, anlisa status gizi, dan penanganan balita dengan masalah gizi segera sebelum kronis/stunting.

"Selain itu, juga terdapat inovasi 'Pecah Ranting Hiburane Rakyat' singkatan dari Pencegahan Rawan Stunting hilangkan Gizi Buruk Tingkatkan Ekonomi Rakyat," katanya.

Menurut dia, program inovasi penanggulangan stunting ini dilakukan dengan pemberian makanan tambahan berupa bahan lauk yang mengandung protein hewani, terutama ikan, ayam, telur, dan olahannya.


 

Pewarta : Victorianus Sat Pranyoto
Editor : Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024