Sleman (ANTARA) - Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Sleman menggelar kegiatan sosial bertajuk "Bank Sleman Peduli" dalam rangka mendukung Bulan Inklusi Keuangan Tahun 2021 yang digelar di Pendopo Parasamya Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman, Jumat.
Direktur Bank Sleman Muhammad Sigit di Sleman, Jumat, mengatakan bahwa penyelenggaraan kegiatan "Bank Sleman Peduli" ini, selain mendukung Bulan Inklusi Keuangan Tahun 2021, juga bertujuan untuk memperluas dan mempermudah akses keuangan bagi pelajar dan masyarakat umum di Kabupaten Sleman.
"Dalam kesempatan ini (Bank Sleman Peduli), terdapat penandatanganan aplikasi pembukaan rekening bagi para penerima bantuan sosial. Selain itu untuk menggiatkan Tabungan Simpel dengan program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar), kami secara rutin hadir ke sekolah-sekolah di wilayah Kabupaten Sleman," katanya.
Menurut dia, dalam kegiatan tersebut juga Bank Sleman memberikan sejumlah bantuan yaitu beasiswa kepada 105 pelajar yang berprestasi dan kurang mampu bagi jenjang SD dan SMP.
"Kami juga memberikan kredit tanpa bunga untuk pelaku UKM dari berbagai sektor ekonomi dengan nominal bantuan sebesar Rp600.000.000 serta 15 gerobak usaha yang diberikan kepada pelaku UKM yang kurang mampu dan potensial di wilayah Kabupaten Sleman," katanya.
Dalam kegiatan tersebut juga turut hadir Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo bersama dengan Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa dan sejumlah tamu undangan lainnya diantaranya Kepala OJK DIY dan Asisten Direktur Kantor Perwakilan BI DIY, Andi A Palupi.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan kegiatan "Bank Sleman Peduli".
Menurut dia, kegiatan tersebut merupakan salah satu komitmen PT BPR Bank Sleman untuk membantu dan peduli terhadap pelaksanaan pembangunan di Sleman.
"Pemkab Sleman terus berupaya memberdayakan ekonomi masyarakat agar pendapatan masyarakat meningkat sehingga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi," katanya.
Ia mengatakan, upaya tersebut dilakukan dengan mendorong berbagai kegiatan ekonomi produktif yang potensial di masyarakat.
"Salah satu potensi ekonomi di Sleman adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kepada para pelaku dan pemangku kepentingan terkait dilakukan upaya peningkatan kualitas manajemen usaha, akses terhadap permodalan, inovasi produk usaha, meningkatkan kualitas hasil produk dan perluasan pemasaran," katanya.
Direktur Bank Sleman Muhammad Sigit di Sleman, Jumat, mengatakan bahwa penyelenggaraan kegiatan "Bank Sleman Peduli" ini, selain mendukung Bulan Inklusi Keuangan Tahun 2021, juga bertujuan untuk memperluas dan mempermudah akses keuangan bagi pelajar dan masyarakat umum di Kabupaten Sleman.
"Dalam kesempatan ini (Bank Sleman Peduli), terdapat penandatanganan aplikasi pembukaan rekening bagi para penerima bantuan sosial. Selain itu untuk menggiatkan Tabungan Simpel dengan program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar), kami secara rutin hadir ke sekolah-sekolah di wilayah Kabupaten Sleman," katanya.
Menurut dia, dalam kegiatan tersebut juga Bank Sleman memberikan sejumlah bantuan yaitu beasiswa kepada 105 pelajar yang berprestasi dan kurang mampu bagi jenjang SD dan SMP.
"Kami juga memberikan kredit tanpa bunga untuk pelaku UKM dari berbagai sektor ekonomi dengan nominal bantuan sebesar Rp600.000.000 serta 15 gerobak usaha yang diberikan kepada pelaku UKM yang kurang mampu dan potensial di wilayah Kabupaten Sleman," katanya.
Dalam kegiatan tersebut juga turut hadir Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo bersama dengan Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa dan sejumlah tamu undangan lainnya diantaranya Kepala OJK DIY dan Asisten Direktur Kantor Perwakilan BI DIY, Andi A Palupi.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan kegiatan "Bank Sleman Peduli".
Menurut dia, kegiatan tersebut merupakan salah satu komitmen PT BPR Bank Sleman untuk membantu dan peduli terhadap pelaksanaan pembangunan di Sleman.
"Pemkab Sleman terus berupaya memberdayakan ekonomi masyarakat agar pendapatan masyarakat meningkat sehingga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi," katanya.
Ia mengatakan, upaya tersebut dilakukan dengan mendorong berbagai kegiatan ekonomi produktif yang potensial di masyarakat.
"Salah satu potensi ekonomi di Sleman adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kepada para pelaku dan pemangku kepentingan terkait dilakukan upaya peningkatan kualitas manajemen usaha, akses terhadap permodalan, inovasi produk usaha, meningkatkan kualitas hasil produk dan perluasan pemasaran," katanya.