Gunung Kidul (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan melakukan skrining dalam bentuk pemantauan terhadap wisatawan secara acak saat Libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 dalam rangka mengantisipasi penyebaran COVID-19.

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul Harry Sukmono di Gunung Kidul, Senin, mengatakan Dispar bekerja sama dengan Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan dan Polres Gunung Kidul akan melakukan skrining acak kepada wisatawan yang berkunjung di wilayah itu.

Adapun rencananya, titik-titik lokasi dipusatkan di Terminal Semin dan Tempat Istirahat Bundur bagi bus pariwisata. Wisatawan juga akan diperiksa kelengkapan aplikasi PeduliLindungi dan telah divaksin.

Saat tiba di lokasi wisata, skrining dilakukan dalam bentuk pemantauan. Pemantauan ini akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak. Seperti dengan Tim Pengendalian, Pengawasan Penegakan Hukum (Dalwas Gakkum) dan SAR.

Pemantauan terutama terkait dengan kepatuhan protokol kesehatan. Antara lain dalam penggunaan masker serta tidak berkerumun atau tetap menjaga jarak. Pemantauan ini dilakukan dalam bentuk patroli oleh petugas. Selain itu, imbauan rutin akan disampaikan petugas lewat pengeras suara.

"Jadi petugas nantinya akan 'halo-halo' agar protokol kesehatan wisatawan tetap berjalan," kata Harry.

Harry mengatakan objek wisata juga diperkenankan menerima pengunjung sebanyak 75 persen dari kapasitas keseluruhan. Aturan yang diberikan dari pusat ini turut berlaku selama libur Natal dan Tahun Baru 2022 ini.

"Naiknya kuota kunjungan membuat potensi kerumunan meningkat. Untuk itu, kami telah mempersiapkan langkah antisipasi," kayanya.

Sementara itu, Sekretaris Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Gunung Kidul Sri Yudho Pramono mengatakan pengawasan akan lebih diarahkan pada pendekatan persuasif. Pihaknya juga akan dibantu anggota SAR, khususnya di kawasan pantai.

"Tim Dalwas Gakkum Gunung Kidul juga akan mengawasi agar pengelola wisata mematuhi jam operasional yang diperkenankan. Pengawasan turut dilakukan pada objek wisata yang dikelola swasta atau masyarakat," katanya.

Pewarta : Sutarmi
Editor : Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024