Jakarta (ANTARA) - UNGU berkolaborasi dengan Raja Dangdut Rhoma Irama lewat lagu mash-up berjudul "Andai Ku Tahu/Laa Illaha Illallah".
Tahun lalu, UNGU merilis single religi "Bismillah Cinta" yang mendapat 57,9 juta penonton di YouTube bersama Lesty Kejora.
Tahun ini, di tanggal yang sama, band yang digawangi oleh Pasha (vokal), Enda (gitar), Oncy (gitar), Makki (bass), dan Rowman (drum) itu membuat kolaborasi baru.
Ide awal kolaborasi ini tercetus dari Pasha, ia pun mengatur waktu untuk bertemu Rhoma dan langsung disetujui lantaran UNGU memiliki banyak lagu religi.
"Andai Ku Tahu/Laa Illaha Illallah" adalah lagu religi UNGU yang digabungkan dengan lagu religi Rhoma Irama. Lagu yang diproduseri oleh Oncy, ini berkisah tentang kebesaran Allah SWT sebagai penentu kehidupan dan kematian seseorang, bagaimana manusia harus mempersiapkan diri karena kematian bisa datang kapan saja.
"Sebuah kehormatan bagi UNGU untuk berkolaborasi dengan musisi sekelas Rhoma Irama. Hal ini membuktikan bahwa tak ada batasan untuk berkarya dan berkolaborasi dalam dunia musik, siapapun musisinya," ujar Dwi Santoso, Head A&R (Music Production & Talent Scouting) Trinity Optima Production dalam siaran resminya dikutip pada Jumat.
Sementara itu, Rhoma mengatakan bahwa UNGU adalah band yang memiliki karya variatif. Bahkan banyak lagu-lagu religi dari band tersebut yang menjadi hits.
Menurut Rhoma, lagu religi memiliki tantangan yang cukup besar dan sulit untuk bisa menjadi hits. Namun UNGU berhasil melakukannya.
"Saya mendapatkan suasana baru di lagu mash-up ini begitu juga saat proses syuting video klipnya. Ini untuk pertama kalinya saya berkolaborasi dengan band dan ini tak pernah terjadi buat saya," kata Rhoma.
Pujian serupa juga diucapkan oleh Pasha. Baginya, karya-karya Rhoma tidak dapat terganti.
Menurut Pasha, Rhoma adalah sosok yang karismatik sehingga membuat UNGU sangat tertarik untuk mengajaknya berkolaborasi.
Lagu "Andai Ku Tahu/Laa Illaha Illallah" juga dianggap menampilkan dua generasi yang memiliki kualifikasi di kelasnya masing-masing.
"Saya harap, lagu ini dapat menghibur dan diterima di seluruh Indonesia, terutama mereka yang rindu akan lagu religi di saat industri musik Indonesia tengah bangkit, bersemangat, dan bergairah lagi," ujar Pasha.
Tahun lalu, UNGU merilis single religi "Bismillah Cinta" yang mendapat 57,9 juta penonton di YouTube bersama Lesty Kejora.
Tahun ini, di tanggal yang sama, band yang digawangi oleh Pasha (vokal), Enda (gitar), Oncy (gitar), Makki (bass), dan Rowman (drum) itu membuat kolaborasi baru.
Ide awal kolaborasi ini tercetus dari Pasha, ia pun mengatur waktu untuk bertemu Rhoma dan langsung disetujui lantaran UNGU memiliki banyak lagu religi.
"Andai Ku Tahu/Laa Illaha Illallah" adalah lagu religi UNGU yang digabungkan dengan lagu religi Rhoma Irama. Lagu yang diproduseri oleh Oncy, ini berkisah tentang kebesaran Allah SWT sebagai penentu kehidupan dan kematian seseorang, bagaimana manusia harus mempersiapkan diri karena kematian bisa datang kapan saja.
"Sebuah kehormatan bagi UNGU untuk berkolaborasi dengan musisi sekelas Rhoma Irama. Hal ini membuktikan bahwa tak ada batasan untuk berkarya dan berkolaborasi dalam dunia musik, siapapun musisinya," ujar Dwi Santoso, Head A&R (Music Production & Talent Scouting) Trinity Optima Production dalam siaran resminya dikutip pada Jumat.
Sementara itu, Rhoma mengatakan bahwa UNGU adalah band yang memiliki karya variatif. Bahkan banyak lagu-lagu religi dari band tersebut yang menjadi hits.
Menurut Rhoma, lagu religi memiliki tantangan yang cukup besar dan sulit untuk bisa menjadi hits. Namun UNGU berhasil melakukannya.
"Saya mendapatkan suasana baru di lagu mash-up ini begitu juga saat proses syuting video klipnya. Ini untuk pertama kalinya saya berkolaborasi dengan band dan ini tak pernah terjadi buat saya," kata Rhoma.
Pujian serupa juga diucapkan oleh Pasha. Baginya, karya-karya Rhoma tidak dapat terganti.
Menurut Pasha, Rhoma adalah sosok yang karismatik sehingga membuat UNGU sangat tertarik untuk mengajaknya berkolaborasi.
Lagu "Andai Ku Tahu/Laa Illaha Illallah" juga dianggap menampilkan dua generasi yang memiliki kualifikasi di kelasnya masing-masing.
"Saya harap, lagu ini dapat menghibur dan diterima di seluruh Indonesia, terutama mereka yang rindu akan lagu religi di saat industri musik Indonesia tengah bangkit, bersemangat, dan bergairah lagi," ujar Pasha.