Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau kepada masyarakat mengikuti vaksinasi COVID-19 dosis ketiga atau booster untuk menekan dampak bila terpapar COVID-19 seiring munculnya berbagai varian virus ini.

Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo Fajar Gegana di Kulon Progo, Rabu, mengatakan kesadaran masyarakat untuk mengikuti vaksinasi booster, perlu ditingkatkan karena jumlah peserta vaksin harian belum sesuai harapan.

"Masyarakat menganggap vaksin booster belum diperlukan. Sampai saat ini, imbauan masyarakat yang akan mudik harus vaksin juga tidak berdampak signifikan terhadap capaian vaksinasi dosis ketiga ini," kata Fajar.

Menurut dia, masyarakat yang merasa dosis dua sudah cukup. Apalagi dengan tren penurunan kasus harian COVID-19 seperti saat ini. Meski demikian, Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo tetap mendorong masyarakat agar segera mengikuti vaksinasi booster.

Setiap hari terus diadakan vaksinasi booster di berbagai lokasi, seperti puskesmas, klinik milik Polres Kulon Progo dan Kodim 0731 Kulon Progo serta beberapa lokasi lainnya, katanya.

"Masyarakat yang membutuhkan booster bisa datang langsung dengan membawa persyaratan yang ditentukan," ungkap Fajar Gegana.

Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati mengatakan masyarakat yang melakukan vaksinasi booster ada peningkatan meski tidak signifikan. "Sebelum adanya kebijakan syarat mudik sudah vaksin booster, rata-rata per hari jumlah masyarakat yang vaksin sebanyak 300 sasaran, sekarang sudah 500 sasaran."

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kulon Progo, capaian vaksinasi dosis pertama sebesar 90,6 persen atau 342.811 dari target 378.177 sasaran, dosis kedua 82,4 persen atau 311.597 sasaran, dan dosis ketiga atau booster 17,7 persen atau 59.207 sasaran.

“Adanya aturan boleh mudik dengan syarat booster diduga menjadi penyebab meningkatnya keinginan masyarakat untuk mendapatkan vaksin,” katanya.

Baning mengatakan Dinas Kesehatan Kulon Progo juga berencana akan meningkatkan sosialisasi kepada warga dengan cara memperbaharui pengetahuan perkembangan vaksin dan kebutuhan kekebalan kelompok. Saat ini masih banyak masyarakat yang beranggapan jika vaksin bukan cara tepat melawan COVID-19.

"Mereka berpikiran masih bisa sakit meski sudah vaksin. Padahal, vaksin menjadi upaya menurunkan keparahan dan kematian. Hal ini yang harus lebih disosialisasikan," katanya.

Pewarta : Sutarmi
Editor : Victorianus Sat Pranyoto
Copyright © ANTARA 2024