Yogyakarta (ANTARA) - Ratusan warga Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta menikmati operasi pasar minyak goreng curah dengan harga eceran tertinggi sesuai ditetapkan pemerintah meskipun pembelian dibatasi lima liter per warga.
“Kegiatan ini bagus sekali apalagi saat ini untuk memperoleh minyak goreng curah cukup sulit. Jadi saya sangat senang ketika mendapat informasi ada operasi pasar,” kata Krisnowo Hertanto salah satu warga Umbulharjo yang ikut mengantre minyak goreng curah di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, minyak goreng tersebut akan dimanfaatkan untuk mendukung usahanya menjual gorengan dan jika masih ada sisa ajan dibagi ke tetangga yang membutuhkan.
Harga jual minyak goreng dalam operasi pasar ini jauh lebih murah dibanding harga minyak goreng di pasar tradisional, yakni Rp70.000 atau Rp14.000 per liter.
Hal senada disampaikan Sulami, warga Tahunan Umbulharjo yang juga mengaku senang bisa memperoleh minyak goreng dengan harga murah sesuai ketentuan pemerintah.
“Biasanya kalau beli di pasar bisa sampai Rp21.000 per liter. Tetapi di sini cukup dengan Rp14.000 per liter,” katanya yang mengaku tidak mengantre terlalu lama.
Ia membutuhkan minyak goreng untuk mendukung usahanya berjualan aneka penyetan. “Kalau harga minyak goreng mahal, maka untung yang diperoleh berkurang,” katanya.
Total minyak goreng curah yang disiapkan untuk kegiatan operasi pasar di Kecamatan Umbulharjo mencapai 1.200 liter yang diperuntukkan bagi 240 warga.
Warga harus menunjukkan kupon untuk membeli minyak goreng curah. Kupon sudah didistribusikan oleh kecamatan terhadap warga yang dinilai berhak yaitu warga kurang mampu dan pelaku usaha mikro.
“Operasi pasar ini adalah wujud dari koordinasi antara pemerintah dengan distributor minyak goreng curah,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat meninjau operasi pasar tersebut.
Menurut dia, kegiatan operasi pasar minyak goreng curah akan langsung dilakukan apabila ada distribusi dari distributor. “Begitu ada distribusi langsung dilakukan operasi pasar. Harapannya selama Ramadhan ini bisa dilakukan beberapa kali,” katanya.
Kegiatan operasi pasar minyak goreng curah akan dilakukan melalui kecamatan dengan sasaran warga dan pelaku usaha mikro atau melalui pasar tradisional dengan sasaran pedagang. “Kemarin sudah dilakukan di Pasar Sentul dan Kecamatan Umbulharjo adalah kecamatan kedua yang menggelar operasi pasar minyak goreng curah,” katanya.
Dalam waktu dekat, lanjut dia, juga akan ada distribusi sebanyak 16 ton minyak goreng curah. “Nanti akan dikoordinasikan kembali untuk sasaran operasi pasarnya,” katanya.
“Kegiatan ini bagus sekali apalagi saat ini untuk memperoleh minyak goreng curah cukup sulit. Jadi saya sangat senang ketika mendapat informasi ada operasi pasar,” kata Krisnowo Hertanto salah satu warga Umbulharjo yang ikut mengantre minyak goreng curah di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, minyak goreng tersebut akan dimanfaatkan untuk mendukung usahanya menjual gorengan dan jika masih ada sisa ajan dibagi ke tetangga yang membutuhkan.
Harga jual minyak goreng dalam operasi pasar ini jauh lebih murah dibanding harga minyak goreng di pasar tradisional, yakni Rp70.000 atau Rp14.000 per liter.
Hal senada disampaikan Sulami, warga Tahunan Umbulharjo yang juga mengaku senang bisa memperoleh minyak goreng dengan harga murah sesuai ketentuan pemerintah.
“Biasanya kalau beli di pasar bisa sampai Rp21.000 per liter. Tetapi di sini cukup dengan Rp14.000 per liter,” katanya yang mengaku tidak mengantre terlalu lama.
Ia membutuhkan minyak goreng untuk mendukung usahanya berjualan aneka penyetan. “Kalau harga minyak goreng mahal, maka untung yang diperoleh berkurang,” katanya.
Total minyak goreng curah yang disiapkan untuk kegiatan operasi pasar di Kecamatan Umbulharjo mencapai 1.200 liter yang diperuntukkan bagi 240 warga.
Warga harus menunjukkan kupon untuk membeli minyak goreng curah. Kupon sudah didistribusikan oleh kecamatan terhadap warga yang dinilai berhak yaitu warga kurang mampu dan pelaku usaha mikro.
“Operasi pasar ini adalah wujud dari koordinasi antara pemerintah dengan distributor minyak goreng curah,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat meninjau operasi pasar tersebut.
Menurut dia, kegiatan operasi pasar minyak goreng curah akan langsung dilakukan apabila ada distribusi dari distributor. “Begitu ada distribusi langsung dilakukan operasi pasar. Harapannya selama Ramadhan ini bisa dilakukan beberapa kali,” katanya.
Kegiatan operasi pasar minyak goreng curah akan dilakukan melalui kecamatan dengan sasaran warga dan pelaku usaha mikro atau melalui pasar tradisional dengan sasaran pedagang. “Kemarin sudah dilakukan di Pasar Sentul dan Kecamatan Umbulharjo adalah kecamatan kedua yang menggelar operasi pasar minyak goreng curah,” katanya.
Dalam waktu dekat, lanjut dia, juga akan ada distribusi sebanyak 16 ton minyak goreng curah. “Nanti akan dikoordinasikan kembali untuk sasaran operasi pasarnya,” katanya.