Sijunjung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memberikan bantuan berupa bibit ikan, jengkol dan ayam kampung untuk kelompok tani yang digerakkan oleh kaum millenial di Kabupaten Sijunjung.

"Kita ingin meningkatkan value bisnis pertanian di seluruh Sumatera Barat, supaya bisa mencapai standar tertentu. Banyak pihak kita libatkan dalam hal ini," kata Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy saat memberikan bantuan, Minggu sore.

Bantuan berupa 15 ribu ekor bibit ikan nilem dan lima ratus bibit jengkol diberikan untuk kelompok tani di Nagari Pematang Panjang Nagari Kecamatan Sijunjung. Bibit ikan ditebar di aliran sungai di sebelah Masjid Nurul Yaqin yang dikunjungi Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy.

Sementara lima ratus batang bibit pohon jengkol secara simbolis ditanam di perkarangan sekitar masjid.

Di Nagari Muaro, Wagub beserta kepala dinas terkait menyerahkan bantuan berupa lima ratus ekor ayam kampung untuk dikembangkan kelompok tani.

Wakil Gubernur, Audy Joinaldy di Sijunjung, Minggu memberikan apresiasi pada kreativitas kelompok tani ternak milenial terpadu yang menerima stimulus dari pemerintah provinsi. Beliau mendorong agar kelompok-kelompok tersebut juga diterapkan oleh nagari-nagari lain di Sijunjung.

"Kelompok tani yang digerakkan millenial ini memiliki inovasi dan terbuka untuk modernisasi. Ini sangat bagus sekali untuk di contoh di nagari-nagari lain sehingga bisa menggerakkan potensi ekonomi lebih besar lagi di Sijunjung," katanya.

Dengan begitu, menurut Audy distribusi bantuan sektor pertanian juga akan menjadi lebih efektif dan memberikan dampak yang semakin masif.

Ia meminta kesiapan pemerintah kabupaten dan kota agar dapat mendukung program unggulan pemerintah provinsi untuk meningkatkan ekonomi, terutama di sektor pertanian dalam arti luas, yang tengah menjadi perhatian utama Pemprov.

Seperti peternakan ayam petelur yang sedang bertumbuh di Sijunjung misalnya, dijelaskan Audy, melalui pembinaan secara tepat oleh pemerintah, juga dapat diiringi dan dikembangkan menjadi sentra jagung.

Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir mengatakan Sijunjung memiliki banyak wilayah yang bisa digarap di bidang pertanian. Hal ini juga menurutnya akan menjadi alternatif bagi usaha masyarakat yang sebelumnya memprioritaskan sektor tambang.

"Pengembangan sektor pertanian di Sijunjung dapat menumbuhkan ekonomi, sekaligus mengalihkan perhatian masyarakat dari pertambangan yang dulu menjadi prioritas. Sekarang wilayah bekas tambang bisa kita alihkan menjadi sumber ekonomi baru, salah satunya seperti Geopark Silokek," Kata Benny.

Sementara itu salah seorang pelopor kelompok tani yang menuai pujian, Delfit mengatakan berdirinya kelompok itu berawal dari turunnya harga komoditi karet. Ia bersama Kelompok Tani Sawah Bolau beralih mengembangkan pertanian terintegrasi dengan perkebunan kopi sebagai motor utamanya. Hingga pada tahun 2021 lalu kelompok tani berhasil meraih penghargaan sebagai kelompok tani pelopor inovasi teknologi di tingkat provinsi.

"Awalnya dari kebun kopi, ampasnya kami olah untuk dijadikan pakan ternak, ada sapi, kambing dan ayam. Kemudian ampas dan kotoran ternak kami olah lagi untuk dijadikan pupuk buat kebun," katanya.

Disamping itu, Delfit juga mengembangkan budidaya lebah madu tanpa sengat galo-galo. Sementara untuk kopi khas produksi kebun milik Kelompok Tani Sawah Bolau kini telah menyuplai kafe dan kedai-kedai kopi di Sawahlunto dan Sijunjung yang kini juga tengah tumbuh pesat.

Kunjungan Wagub itu didampingi Kepala Dinas Peternakan, Erinaldi, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Desniarti Ishak, serta Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Yozarwadi.
 

Pewarta : Miko Elfisha
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024