Sleman (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menggelar flash mob "Tari Beksan Wanara" bertajuk "Satus Kethek Mudun Gunung" (Seratus Kera Turun Gunung) di kawasan objek wisata Tlogo Putri Kaliurang pada Kamis, 26 Mei 2022.
"Flash mob Tari Beksan Wanara akan digelar dua kali sekitar pukul 10.00 WIB dan 14.00 WIB, dan pada jeda waktu akan diisi musik Neo Kustik dan Rebo Ngeslow," kata Kepala Seksi Atraksi dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Rini Wahyu Hestari di Sleman, Selasa.
Menurut dia, interaksi dalam ekspresi seni antara seniman dan pengunjung di destinasi wisata tentunya akan memberikan keseruan dan pengalaman tersendiri bagi wisatawan.
"Personel penari flash mob akan 'dipandegani' Sanggar Tari Sekar Jayashree," katanya.
Baca juga: Dispar Kulon Progo memproduksi tiga film untuk promosi pariwisata
Ia mengatakan, di lokasi digelarnya flash mob Beksan Wanara (tarian kera) memang banyak terdapat hewan kera ekor panjang yang turun dari kawasan hutan lereng Gunung Merapi.
"Sehingga dalam flash mob ini kami juga mengangkat tema 'Satus Kethek Mudun Gunung' yang menggambarkan suasana alam di lokasi flash mob," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Suparmono mengatakan seiring dengan terkendalinya wabah COVID 19 pascalibur hari Raya Lebaran dan juga hari Raya Waisyak, pada minggu lalu Presiden Joko Widodo memberikan pernyataan terkait pelonggaran penggunaan masker di saat sedang berada di tempat terbuka yang tidak padat orang.
"Kondisi dan kebijakan tersebut mendapat respons yang positif bagi para pelaku pariwisata," katanya.
Suparmono mengatakan, ini protokol kesehatan terkait pencegahan COVID 19 sudah menjadi budaya di tengah masyarakat.
"Terkait itu seni pertunjukan di ruang terbuka mulai dapat digelar dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan," katanya.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Sleman Aris Herbandang mengatakan, pihaknya akan memulai kembali pertunjukan seni di kawasan Kaliurang walaupun secara frekwensi belum dapat dijadwalkan seperti masa sebelum pandemi.
"Yang pasti saat ini untuk pertunjukan seni masih menerapkan protokol kesehatan secara proporsional sebagai bentuk kehati-hatian bersama," katanya.
Ia mengatakan, gelar seni pertunjukan perdana pada destinasi wisata kawasan Kaliurang yang selama pandemi terhenti akan dikemas sedikit berbeda.
"Pertunjukan seni akan digelar di ruas jalan bawah Tlogo Putri Kaliurang pada libur Kenaikan Isa Almasih Kamis 26 Mei, pertunjukan seni tari dan musik digelar dengan format pertunjukan seni jalanan agar lebih dekat dengan wisatawan dan pengunjung juga dapat berinteraksi langsung," katanya.
Baca juga: Dispar Sleman optimistis sektor pariwisata segera pulih pascapandemi
Baca juga: Pemandu wisata lokal dapat pelatihan
"Flash mob Tari Beksan Wanara akan digelar dua kali sekitar pukul 10.00 WIB dan 14.00 WIB, dan pada jeda waktu akan diisi musik Neo Kustik dan Rebo Ngeslow," kata Kepala Seksi Atraksi dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Rini Wahyu Hestari di Sleman, Selasa.
Menurut dia, interaksi dalam ekspresi seni antara seniman dan pengunjung di destinasi wisata tentunya akan memberikan keseruan dan pengalaman tersendiri bagi wisatawan.
"Personel penari flash mob akan 'dipandegani' Sanggar Tari Sekar Jayashree," katanya.
Baca juga: Dispar Kulon Progo memproduksi tiga film untuk promosi pariwisata
Ia mengatakan, di lokasi digelarnya flash mob Beksan Wanara (tarian kera) memang banyak terdapat hewan kera ekor panjang yang turun dari kawasan hutan lereng Gunung Merapi.
"Sehingga dalam flash mob ini kami juga mengangkat tema 'Satus Kethek Mudun Gunung' yang menggambarkan suasana alam di lokasi flash mob," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Suparmono mengatakan seiring dengan terkendalinya wabah COVID 19 pascalibur hari Raya Lebaran dan juga hari Raya Waisyak, pada minggu lalu Presiden Joko Widodo memberikan pernyataan terkait pelonggaran penggunaan masker di saat sedang berada di tempat terbuka yang tidak padat orang.
"Kondisi dan kebijakan tersebut mendapat respons yang positif bagi para pelaku pariwisata," katanya.
Suparmono mengatakan, ini protokol kesehatan terkait pencegahan COVID 19 sudah menjadi budaya di tengah masyarakat.
"Terkait itu seni pertunjukan di ruang terbuka mulai dapat digelar dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan," katanya.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Sleman Aris Herbandang mengatakan, pihaknya akan memulai kembali pertunjukan seni di kawasan Kaliurang walaupun secara frekwensi belum dapat dijadwalkan seperti masa sebelum pandemi.
"Yang pasti saat ini untuk pertunjukan seni masih menerapkan protokol kesehatan secara proporsional sebagai bentuk kehati-hatian bersama," katanya.
Ia mengatakan, gelar seni pertunjukan perdana pada destinasi wisata kawasan Kaliurang yang selama pandemi terhenti akan dikemas sedikit berbeda.
"Pertunjukan seni akan digelar di ruas jalan bawah Tlogo Putri Kaliurang pada libur Kenaikan Isa Almasih Kamis 26 Mei, pertunjukan seni tari dan musik digelar dengan format pertunjukan seni jalanan agar lebih dekat dengan wisatawan dan pengunjung juga dapat berinteraksi langsung," katanya.
Baca juga: Dispar Sleman optimistis sektor pariwisata segera pulih pascapandemi
Baca juga: Pemandu wisata lokal dapat pelatihan