Gunung Kidul (ANTARA) - Realisasi pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencapai Rp10,18 miliar dari target Rp27 miliar pada 2022.
Kepala Dinas Pariwisata Gunung Kidul Mohamad Arif Aldian di Gunung Kidul, Senin, mengatakan wisatawan terbanyak masih tercatat di destinasi pantai dengan jumlah kunjungan mencapai 90 persen.
"Kami optimistis target pendapatan asli daerah (PAD) sektor pariwisata dapat tercapai dengan catatan tidak ada kejadian yang berpotensi pada penutupan objek wisata," kata Aldian.
Baca juga: Kunjungan wisata ke Bantul turun 16,5 persen
Ia mengatakan dari capaian Rp10,18 miliar tersebut dengan jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 1,4 juta orang. Kemudian target kunjungan wisatawan pada 2022 sebanyak 3.770.920 orang.
"Target kunjungan wisatawan dan PAD sektor pariwisata berbanding lurus akan tercapai. Target tersebut di luar target kunjungan wisatawan di desa wisata yang dikelola oleh masyarakat," katanya.
Aldian mengatakan Dispar Gunung Kidul berupaya meningkatkan jumlah wisatawan. Dispar berusaha selalu mempromosikan destinasi wisata yang ada di Kabupaten Gunung Kidul termasuk desa wisata dan menyelenggarakan kegiatan seperti Weekend Fest di Nglanggeran.
"Kami juga bekerja sama dengan pemangku kepentingan yang lain untuk mempromosikan pariwisata di Gunung Kidul," katanya.
Selain itu, lanjut Aldian mengatakan Dispar juga melaksanakan upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pelaku wisata, baik pokdarwis dan pengelola desa wisata baik dalam hal tata kelola maupun dalam peningkatan kapasitas SDM lainnya.
"Kami berharap peningkatan SDM pelaku wisata akan mendukung dalam pelayanan kepada wisatawan di destinasi wisata," katanya.
Baca juga: Arab Saudi ingin kunjungan turis mancanegara naik
Kepala Dinas Pariwisata Gunung Kidul Mohamad Arif Aldian di Gunung Kidul, Senin, mengatakan wisatawan terbanyak masih tercatat di destinasi pantai dengan jumlah kunjungan mencapai 90 persen.
"Kami optimistis target pendapatan asli daerah (PAD) sektor pariwisata dapat tercapai dengan catatan tidak ada kejadian yang berpotensi pada penutupan objek wisata," kata Aldian.
Baca juga: Kunjungan wisata ke Bantul turun 16,5 persen
Ia mengatakan dari capaian Rp10,18 miliar tersebut dengan jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 1,4 juta orang. Kemudian target kunjungan wisatawan pada 2022 sebanyak 3.770.920 orang.
"Target kunjungan wisatawan dan PAD sektor pariwisata berbanding lurus akan tercapai. Target tersebut di luar target kunjungan wisatawan di desa wisata yang dikelola oleh masyarakat," katanya.
Aldian mengatakan Dispar Gunung Kidul berupaya meningkatkan jumlah wisatawan. Dispar berusaha selalu mempromosikan destinasi wisata yang ada di Kabupaten Gunung Kidul termasuk desa wisata dan menyelenggarakan kegiatan seperti Weekend Fest di Nglanggeran.
"Kami juga bekerja sama dengan pemangku kepentingan yang lain untuk mempromosikan pariwisata di Gunung Kidul," katanya.
Selain itu, lanjut Aldian mengatakan Dispar juga melaksanakan upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pelaku wisata, baik pokdarwis dan pengelola desa wisata baik dalam hal tata kelola maupun dalam peningkatan kapasitas SDM lainnya.
"Kami berharap peningkatan SDM pelaku wisata akan mendukung dalam pelayanan kepada wisatawan di destinasi wisata," katanya.
Baca juga: Arab Saudi ingin kunjungan turis mancanegara naik