Gunung Kidul (ANTARA) - Realisasi capaian vaksinasi COVID-19 penguat (booster) di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, hingga Juli 2022, mencapai 30 persen atau 162.668 dari target 542.226 sasaran.
"Kami terus melakukan percepatan vaksinasi penguat kepada masyarakat. Sampai saat ini realisasiny mencapai 30 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunung Kidul Dewi Irawaty di Gunung Kidul, Kamis.
Ia mengatakan percepatan vaksinasi dilakukan dengan membuka layanan di fasilitas pelayanan kesehatan dan kantor Dinkes Gunung Kidul. Percepatan vaksinasi penguat ini untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 varian baru BA.5.
Baca juga: Cakupan vaksinasi penguat di Yogyakarta mencapai 88 persen
Namun, ia mengakui minat masyarakat mengikuti vaksinasi COVID-19, khususnya penguat menurun. Sehingga, Dinkes tidak berani memasang target capaian vaksinasi penguat ini.
"Sulit membuat target di tengah minat yang menurun. Tapi, kami tetap berusaha. Mestinya semua penduduk usia 18 tahun ke atas harus diberi penguat," katanya.
Dewi mengatakan tugas vaksinasi bukan hanya menjadi tanggung jawab Dinkes. “Dinkes hanyalah eksekutor. Sementara tugas mobilisasi, menghadirkan masyarakat ke pusat-pusat layanan, dan upaya mendekatkan vaksinasi ke sasaran dalam bentuk massal adalah tugas bersama, BIN salah satunya," katanya.
Oleh karenanya, lanjut Dewi, seluruh pemangku kepentingan terkait memiliki tugas bersama dalam menuntaskan program vaksinasi ini.
"Satgas COVID-19, OPD, panewu/camat, lurah/kades hingga kepala dukuh dan RT, sangat dinanti perannya ikut memobilisasi. Kami dari Dinkes dan jajaran di seluruh 30 UPT Puskesmas akan selalu siap memberikan pelayanan," katanya.
Baca juga: Binda DIY genjot vaksinasi penguat antisipasi Omicron varian baru
Baca juga: Dinkes Yogyakarta mengubah strategi layanan vaksinasi "booster" COVID-19
"Kami terus melakukan percepatan vaksinasi penguat kepada masyarakat. Sampai saat ini realisasiny mencapai 30 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunung Kidul Dewi Irawaty di Gunung Kidul, Kamis.
Ia mengatakan percepatan vaksinasi dilakukan dengan membuka layanan di fasilitas pelayanan kesehatan dan kantor Dinkes Gunung Kidul. Percepatan vaksinasi penguat ini untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 varian baru BA.5.
Baca juga: Cakupan vaksinasi penguat di Yogyakarta mencapai 88 persen
Namun, ia mengakui minat masyarakat mengikuti vaksinasi COVID-19, khususnya penguat menurun. Sehingga, Dinkes tidak berani memasang target capaian vaksinasi penguat ini.
"Sulit membuat target di tengah minat yang menurun. Tapi, kami tetap berusaha. Mestinya semua penduduk usia 18 tahun ke atas harus diberi penguat," katanya.
Dewi mengatakan tugas vaksinasi bukan hanya menjadi tanggung jawab Dinkes. “Dinkes hanyalah eksekutor. Sementara tugas mobilisasi, menghadirkan masyarakat ke pusat-pusat layanan, dan upaya mendekatkan vaksinasi ke sasaran dalam bentuk massal adalah tugas bersama, BIN salah satunya," katanya.
Oleh karenanya, lanjut Dewi, seluruh pemangku kepentingan terkait memiliki tugas bersama dalam menuntaskan program vaksinasi ini.
"Satgas COVID-19, OPD, panewu/camat, lurah/kades hingga kepala dukuh dan RT, sangat dinanti perannya ikut memobilisasi. Kami dari Dinkes dan jajaran di seluruh 30 UPT Puskesmas akan selalu siap memberikan pelayanan," katanya.
Baca juga: Binda DIY genjot vaksinasi penguat antisipasi Omicron varian baru
Baca juga: Dinkes Yogyakarta mengubah strategi layanan vaksinasi "booster" COVID-19