Jakarta (ANTARA) - Penyanyi Vidi Aldiano mempersembahkan lagu "Dara" yang menjadi satu dari 10 lagu di album "Senandika" sebagai wujud mencintai serta melewati batas ruang dan waktu kepada istri tercinta Sheila Dara Aisha.
"Lagu ini khusus aku ciptakan untuk istri tercinta," kata Vidi saat jumpa pers di Jakarta, Jumat.
Vidi pun menyebut judul "Dara" sengaja dicuplik dari nama tengah istrinya. Lagu ini dibuat Vidi sebagai doa dan harapan untuk terus mencintai sang istri sampai maut yang memisahkan.
Lagu itu ia ciptakan secara langsung saat acara pernikahan mereka pada Januari, sebagai seserahan berupa lagu ciptaan sendiri.
Vidi berharap lagu tersebut bisa mewakili serta membuka ruang bagi cinta untuk menetap di hati Sheila selamanya sebagai bentuk mencintai serta melewati batas ruang dan waktu
Sebelumnya, Vidi juga pernah menciptakan lagu untuk Sheila, hanya saja, lagu tersebut ia ciptakan saat keduanya putus hubungan.
Sementara itu, "Senandika" sendiri memiliki arti sebagai bentuk monolog di dalam drama saat tokoh mengungkapkan perasaan, firasat, dan konflik batin. Sehingga album tersebut bisa dimaknai sebagai bentuk monolog Vidi Aldiano sebagai musisi dan menciptakan lagu serta drama.
"Semoga lagu-lagu dalam album ini bisa mewakili serta bisa menerjemahkan proses mencintai dan menerima sebagai cerminan perjalanan manusia dalam memaknai ruang dan waktu," katanya.
"Lagu ini khusus aku ciptakan untuk istri tercinta," kata Vidi saat jumpa pers di Jakarta, Jumat.
Vidi pun menyebut judul "Dara" sengaja dicuplik dari nama tengah istrinya. Lagu ini dibuat Vidi sebagai doa dan harapan untuk terus mencintai sang istri sampai maut yang memisahkan.
Lagu itu ia ciptakan secara langsung saat acara pernikahan mereka pada Januari, sebagai seserahan berupa lagu ciptaan sendiri.
Vidi berharap lagu tersebut bisa mewakili serta membuka ruang bagi cinta untuk menetap di hati Sheila selamanya sebagai bentuk mencintai serta melewati batas ruang dan waktu
Sebelumnya, Vidi juga pernah menciptakan lagu untuk Sheila, hanya saja, lagu tersebut ia ciptakan saat keduanya putus hubungan.
Sementara itu, "Senandika" sendiri memiliki arti sebagai bentuk monolog di dalam drama saat tokoh mengungkapkan perasaan, firasat, dan konflik batin. Sehingga album tersebut bisa dimaknai sebagai bentuk monolog Vidi Aldiano sebagai musisi dan menciptakan lagu serta drama.
"Semoga lagu-lagu dalam album ini bisa mewakili serta bisa menerjemahkan proses mencintai dan menerima sebagai cerminan perjalanan manusia dalam memaknai ruang dan waktu," katanya.