Gunungkidul (ANTARA) - Satuan Polisi Pamong Praja Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar Upacara Bendera Hari Ulang Tahun Ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia di tengah laut kawasan Pantai Baron, Kabupaten Gunungkidul.
Kasatpol PP DIY Noviar Rahmad di Gunungkidul, Rabu, mengatakan upacara bendera di tengah laut ini sebagai wujud mensyukuri potensi laut yang ada di DIY dan mendukung visi dan misi Gubernur DIY Sri Sultan HB X bahwa laut selatan sebagai pintu gerbang atau halaman.
"Upacara ini mengingatkan masyarakat kita memiliki laut yang luas. Harus dijaga dengan baik," kata Noviar Rahmad yang menjadi inspektur upacara di tengah laut kawasan Pantai Baron.
Ia mengatakan dua tahun terakhir ini, upacara bendera di tengah laut ditiadakan karena adanya pandemi COVID-19. Setelah kondisi pandemi mereka, pihaknya kembali menyelenggarakan kegiatan ini.
"Upacara ini akan kami laksanakan setiap tahun agar mampu mengangkat potensi laut DIY, khusus Gunungkidul," katanya.
Salah satu pengibar bendera Iswanto mengaku bangga karena sejak awal tahun 2013 selalu menjadi petugas pengibar bendera.
"Tadi berenang sekitar 200 meter menuju ke lokasi pengibaran. Tidak ada kesulitan yang berarti karena sudah terbiasa. Hanya anginnya tadi cukup kencang," kata Iswanto.
Ia mengatakan banyak peserta yang gagal menembus sampai sekitar lokasi pengibaran karena tidak mengetahui teknik berenang di lautan.
"Kebanyakan saat gelombang datang ditabrak jadi sudah kecapekan," kata Iswanto.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Arif Aldian mengatakan upacara di tengah laut diharapkan kembali memulihkan perekonomian pelaku wisata setelah dua tahun dilanda pandemi COVID-19.
"Semoga pariwisata segera pulih. Apalagi pesertanya dari seluruh DIY," kata Arif.
Kasatpol PP DIY Noviar Rahmad di Gunungkidul, Rabu, mengatakan upacara bendera di tengah laut ini sebagai wujud mensyukuri potensi laut yang ada di DIY dan mendukung visi dan misi Gubernur DIY Sri Sultan HB X bahwa laut selatan sebagai pintu gerbang atau halaman.
"Upacara ini mengingatkan masyarakat kita memiliki laut yang luas. Harus dijaga dengan baik," kata Noviar Rahmad yang menjadi inspektur upacara di tengah laut kawasan Pantai Baron.
Ia mengatakan dua tahun terakhir ini, upacara bendera di tengah laut ditiadakan karena adanya pandemi COVID-19. Setelah kondisi pandemi mereka, pihaknya kembali menyelenggarakan kegiatan ini.
"Upacara ini akan kami laksanakan setiap tahun agar mampu mengangkat potensi laut DIY, khusus Gunungkidul," katanya.
Salah satu pengibar bendera Iswanto mengaku bangga karena sejak awal tahun 2013 selalu menjadi petugas pengibar bendera.
"Tadi berenang sekitar 200 meter menuju ke lokasi pengibaran. Tidak ada kesulitan yang berarti karena sudah terbiasa. Hanya anginnya tadi cukup kencang," kata Iswanto.
Ia mengatakan banyak peserta yang gagal menembus sampai sekitar lokasi pengibaran karena tidak mengetahui teknik berenang di lautan.
"Kebanyakan saat gelombang datang ditabrak jadi sudah kecapekan," kata Iswanto.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Arif Aldian mengatakan upacara di tengah laut diharapkan kembali memulihkan perekonomian pelaku wisata setelah dua tahun dilanda pandemi COVID-19.
"Semoga pariwisata segera pulih. Apalagi pesertanya dari seluruh DIY," kata Arif.