Sleman (ANTARA) - Wakil Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Danang Maharsa membuka secara simbolis Apresiasi Seni Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) Tingkat Kabupaten Sleman Tahun 2022, Rabu.
Pembukaan FKY Kabupaten Sleman ditandai dengan pemukulan gong dan penyerahan tombak kepada penari Beksan Lawung Ageng di Gedung Kesenian Sleman.
Pelaksanaan FKY tahun 2022 ini mengusung tema "Merekah Ruah".
Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Sleman Edy Winarya mengatakan bahwa acara ini merupakan rangkaian dari FKY DIY yang telah dibuka oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X pada 12 September lalu.
"Tujuan dari FKY tingkat Kabupaten Sleman antara lain memperkenalkan kekayaan seni budaya bangsa Indonesia khusus kesenian tradisional Kabupaten Sleman sekaligus memberi ruang ekspresi dan kreatif bagi seniman," katanya.
Ia berharap, dengan digelarnya FKY tingkat Kabupaten Sleman ini bisa memacu kreativitas seniman serta sebagai sarana berekspresi bagi seniman Sleman.
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menyambut baik FKY ini yang diinisiasi oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY dan Sleman ini.
Menurut dia, seni budaya dapat dilihat dari salah satu fungsinya yakni sebagai pemersatu bangsa. Oleh karena itu upaya pelestarian kebudayaan melalui festival-festival perlu digencarkan.
"Terpenting, bagaimana kita memberi edukasi dan pengenalan nilai-nilai budaya pada diri sendiri serta generasi perus kita," katanya.
Danang mengatakan, apresiasi seni FKY tingkat Kabupaten Sleman ini merupakan komitmen Pemkab Sleman melalui Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Sleman berkolaborasi dengan Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY dan Paniradya Pati Kaistimewaan untuk mempertahankan kebudayaan DIY sekaligus memberikan panggung kepada kelompok-kelompok seni khususnya di Kabupaten Sleman.
Pelaksanaan Apresiasi Seni FKY tingkat Kabupaten Sleman dilaksanakan selama dua hari yakni 14 dan 15 September 2022.
Pada 14 September dimeriahkan dengan penampilan grup seni Cikrak Kina dari Jogotirto, Brahmaninten Margodadi, dan Gondowasitan Tirtomartani.
Kemudian dilanjutkan hari kedua 15 September yakni Tirto Mantomo Sendangtirto, Dwi Mudo Budoyo Margokaton, dan Hadi Sumunar Margorejo.
Pembukaan FKY Kabupaten Sleman ditandai dengan pemukulan gong dan penyerahan tombak kepada penari Beksan Lawung Ageng di Gedung Kesenian Sleman.
Pelaksanaan FKY tahun 2022 ini mengusung tema "Merekah Ruah".
Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Sleman Edy Winarya mengatakan bahwa acara ini merupakan rangkaian dari FKY DIY yang telah dibuka oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X pada 12 September lalu.
"Tujuan dari FKY tingkat Kabupaten Sleman antara lain memperkenalkan kekayaan seni budaya bangsa Indonesia khusus kesenian tradisional Kabupaten Sleman sekaligus memberi ruang ekspresi dan kreatif bagi seniman," katanya.
Ia berharap, dengan digelarnya FKY tingkat Kabupaten Sleman ini bisa memacu kreativitas seniman serta sebagai sarana berekspresi bagi seniman Sleman.
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menyambut baik FKY ini yang diinisiasi oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY dan Sleman ini.
Menurut dia, seni budaya dapat dilihat dari salah satu fungsinya yakni sebagai pemersatu bangsa. Oleh karena itu upaya pelestarian kebudayaan melalui festival-festival perlu digencarkan.
"Terpenting, bagaimana kita memberi edukasi dan pengenalan nilai-nilai budaya pada diri sendiri serta generasi perus kita," katanya.
Danang mengatakan, apresiasi seni FKY tingkat Kabupaten Sleman ini merupakan komitmen Pemkab Sleman melalui Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Sleman berkolaborasi dengan Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY dan Paniradya Pati Kaistimewaan untuk mempertahankan kebudayaan DIY sekaligus memberikan panggung kepada kelompok-kelompok seni khususnya di Kabupaten Sleman.
Pelaksanaan Apresiasi Seni FKY tingkat Kabupaten Sleman dilaksanakan selama dua hari yakni 14 dan 15 September 2022.
Pada 14 September dimeriahkan dengan penampilan grup seni Cikrak Kina dari Jogotirto, Brahmaninten Margodadi, dan Gondowasitan Tirtomartani.
Kemudian dilanjutkan hari kedua 15 September yakni Tirto Mantomo Sendangtirto, Dwi Mudo Budoyo Margokaton, dan Hadi Sumunar Margorejo.