Bantul (ANTARA) - Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta berupaya melestarikan budaya wayang kepada generasi muda, salah satunya melalui kegiatan Pagelaran Wayang Bocah dalam memperingati Hari Wayang Nasional tingkat kabupaten.
"Pagelaran Wayang Bocah tidak hanya menjadi ajang pertunjukan seni tradisional, tetapi juga sebagai upaya melestarikan budaya wayang kepada generasi muda," kata Kepala Dinas Kebudayaan Bantul Yanatun Yunadiana dalam keterangannya di Bantul, Selasa.
Pagelaran Wayang Bocah yang digelar di Lapangan Paseban Bantul pada Senin (9/12) malam tersebut menampilkan para dalang muda yang telah melalui serangkaian proses latihan intensif dari Dinas Kebudayaan Bantul.
Pementasan dalang cilik dari berbagai sekolah di Bantul yang menunjukkan bakat dan kemampuannya dalam memainkan wayang itu juga diharapkan berdampak terhadap perkembangan seni wayang di kalangan anak-anak Bantul.
"Dalang anak di Bantul sebetulnya banyak sekali, selama ini selalu dilakukan pembinaan berupa pembinaan dan festival atau lomba. Kami harapkan pementasan seperti itu akan lebih sering diadakan dan selalu melibatkan dalang cilik," katanya.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Bantul Hermawan Setiaji mengatakan pagelaran wayang bocah menjadi sarana ekspresi bagi para dalang cilik yang ada di Bantul.
Oleh karena itu, Pemkab Bantul pada kegiatan budaya tersebut juga sekaligus meresmikan nama Paguyuban Dalang Bocah Kabupaten Bantul dengan nama 'Ringgit Wironggo Putro'.
Dia mengatakan dengan terus memberikan ruang bagi para dalang cilik untuk berkreasi, diharapkan seni wayang di Bantul dapat terus berkembang dan dikenal luas, serta melahirkan dalang-dalang kondang di masa depan.
"Kegiatan ini untuk memberikan ruang ekspresi bagi dalang cilik yang ada di Kabupaten Bantul. Sepuluh sampai lima belas tahun ke depan dalang-dalang kondang ya adik-adik semua," katanya.*