Sleman (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta terus melakukan pengembangan budi daya kedelai baik melalui perluasan lahan tanam, maupun peningkatan produktivitas guna membantu memenuhi kebutuhan nasional dan mengurangi impor.
"Selama ini untuk pemenuhan kebutuhan kedelai, termasuk di Kabupaten Sleman masih dilakukan melalui impor," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo pada panen raya Varietas Kedelai Anjasmoro di Kelompok Tani Margo Mulyo Dusun Bendungan, Sumberharjo, Prambanan, Selasa.
Menurut dia, salah satu upaya untuk membantu mencukupi kebutuhan kedelai tersebut Pemerintah Kabupaten Sleman pada 2022 berupaya melakukan pengembangan tanaman kedelai melalui dana Tugas Pembantuan APBN pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Istimewa Yogyakarta pada lahan seluas 50 hektare.
Baca juga: Untuk tekan impor, Indonesia budi daya kedelai lokal produktivitas tinggi
"Lahan tanam kedelai seluas 50 hektar ini terletak di Kelurahan Sumberhajo dengan luas 30 hektare dan di Bokoharjo dengan luas 20 hektare," katanya.
Ketua Kelompok Tani Margo Mulyo Heru Martono mengatakan bahwa saat ini terjadi peningkatan permintaan terhadap kedelai. Untuk itu para petani mulai bergerak budidaya kedelai.
"Budidaya varietas kedelai ini dilakukan sebagai upaya memenuhi kebutuhan pangan secara nasional dalam ketersediaan bahan baku kedelai," katanya.
Ia mengatakan, dalam dua tahun terakhir, budi daya kedelai dibayang-bayangi dengan kegagalan karena kondisi cuaca yang tidak mendukung pada saat budi daya.
"Akibatnya petani beralih ke komoditas padi, jagung dan kacang tanah," katanya.
Heru mengatakan, kondisi tersebut ditindaklanjuti pemerintah melalui Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman dengan meningkatkan upaya inovasi memperkuat tumbuh tanaman melalui penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan.
"Dalam budi daya ini digunakan pupuk organik, pupuk hayati, bio pestisida dan pestisida hayati sehingga lahan menjadi subur, lingkungan lestari dan produksi tinggi," katanya.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Sleman melakukan panen kedelai di atas lahan seluas 20 hektare yang didampingi Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman Suparmono dan dihadiri Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY Sugeng Purwanto.
Baca juga: Panen raya kedelai seluas 95 hektare di Gunungkidul, petani raup untung
Baca juga: Bantul kembangkan tanaman kedelai di lahan pasir
"Selama ini untuk pemenuhan kebutuhan kedelai, termasuk di Kabupaten Sleman masih dilakukan melalui impor," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo pada panen raya Varietas Kedelai Anjasmoro di Kelompok Tani Margo Mulyo Dusun Bendungan, Sumberharjo, Prambanan, Selasa.
Menurut dia, salah satu upaya untuk membantu mencukupi kebutuhan kedelai tersebut Pemerintah Kabupaten Sleman pada 2022 berupaya melakukan pengembangan tanaman kedelai melalui dana Tugas Pembantuan APBN pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Istimewa Yogyakarta pada lahan seluas 50 hektare.
Baca juga: Untuk tekan impor, Indonesia budi daya kedelai lokal produktivitas tinggi
"Lahan tanam kedelai seluas 50 hektar ini terletak di Kelurahan Sumberhajo dengan luas 30 hektare dan di Bokoharjo dengan luas 20 hektare," katanya.
Ketua Kelompok Tani Margo Mulyo Heru Martono mengatakan bahwa saat ini terjadi peningkatan permintaan terhadap kedelai. Untuk itu para petani mulai bergerak budidaya kedelai.
"Budidaya varietas kedelai ini dilakukan sebagai upaya memenuhi kebutuhan pangan secara nasional dalam ketersediaan bahan baku kedelai," katanya.
Ia mengatakan, dalam dua tahun terakhir, budi daya kedelai dibayang-bayangi dengan kegagalan karena kondisi cuaca yang tidak mendukung pada saat budi daya.
"Akibatnya petani beralih ke komoditas padi, jagung dan kacang tanah," katanya.
Heru mengatakan, kondisi tersebut ditindaklanjuti pemerintah melalui Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman dengan meningkatkan upaya inovasi memperkuat tumbuh tanaman melalui penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan.
"Dalam budi daya ini digunakan pupuk organik, pupuk hayati, bio pestisida dan pestisida hayati sehingga lahan menjadi subur, lingkungan lestari dan produksi tinggi," katanya.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Sleman melakukan panen kedelai di atas lahan seluas 20 hektare yang didampingi Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman Suparmono dan dihadiri Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY Sugeng Purwanto.
Baca juga: Panen raya kedelai seluas 95 hektare di Gunungkidul, petani raup untung
Baca juga: Bantul kembangkan tanaman kedelai di lahan pasir