Gunungkidul (ANTARA) - Kelompok Tani Dadi Mulyo Desa Candirejo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, panen raya kedelai seluas 95 hektare dengan tingkat produktivitas 1,9 ton per hektare wose.

Ketua Kelompok Tani Dadi Mulyo Suhadi di Kulon Progo, mengatakan Candirejo memiliki lahan mencapai 147,8 hektare, namun lahan yang ditanami kedelai baru mencapai 95 hektare, yakni 85 hektare dengan bibit bantuan pemerintah serta 10 hektare swadaya.

“Hasilnya cukup memuaskan, berdasarkan hasil ubinan di tiga lokasi hasilnya mencapai 1,9 ton per hektare,” kata Suhadi.

Baca juga: Wantannas menjadikan resi gudang kedelai di DIY sebagai percontohan

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Rismiyadi mengatakan hasil ubinan 1,9 ton per hektare wose melebihi jumlah rata-rata ubinan kedelai di Gunungkidul yang hanya mencapai 1,3 ton per hektare. Sehingga pihaknya mengaku hasil yang diperoleh petani sangat memuaskan.

“Kedelai kualitas baik ini juga memiliki nilai jual antara Rp10.500 hingga Rp11.000 per kilogram semua kedelai langsung dibeli oleh perusahaan Nestle Indonesia,” katanya.

Rismiyadi mengatakan untuk mendukung produktivitas pertanian, pihaknya mendapatkan bantuan pupuk organik sebanyak 60.000 liter. Pupuk ini akan disalurkan kepada petani untuk memupuk lahan seluas 12.000 hektare.

“Di Kecamatan Semin, alokasi pupuk organik sebanyak 8.000 liter untuk 1.600 hektare lahan," katanya.

Sementara itu, Bupati Gunungkidul Sunaryanta meminta petani tetap konsisten dalam pengembangan kedelai. Bupati juta meminta petani meningkatkan produksi pertanian. Sektor pertanian saat ini menjadi penyumbang tertinggi produk domestik regional bruto (PDRB) di Gunungkidul.

“Saya ucapkan terimakasih kepada petani. Jasa kalian ini sangat nyata dan bisa dinikmati masyarakat,” katanya.

Baca juga: Importir wajib serap kedelai petani lokal
Baca juga: Bantul kembangkan tanaman kedelai di lahan pasir


Pewarta : Sutarmi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024