Gunungkidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan pembangunan proyek Pelabuhan Gesing di Desa Girikarto segera selesai, sehingga mampu meningkatkan hasil tangkapan ikan nelayan dan menjadi destinasi wisata baru.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta di Gunungkidul, Rabu, mengatakan proyek pelabuhan ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitarnya.
"Pembangunan Tempat Pelelangan Ikan di Pantai Gesing ini sudah mencapai 65 persen," kata Sunaryanta.
Ia mengatakan dengan pembangunan pelabuhan terbesar kedua setelah di Sadeng ini dapat meningkatkan potensi daerah, utamanya komoditas ikan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gunungkidul Krisna Berlian mengatakan Pelabuhan Gesing ini dibangun oleh Pemda DIY, melalui DKP DIY.
"Saat ini, progres pembangunannya sudah di atas 60 persen. Kami berharap Pelabuhan Gesing bisa rampung dikerjakan pada Desember 2022, sesuai target yang ditetapkan," kata Krisna Berlian.
Ia mengatakan bagian yang sudah dibangun antara lain area untuk bersandar kapal serta penahan gelombang. Pengerjaannya terus dilakukan supaya selesai sesuai target yang ditetapkan. Namun demikian, ia berharap pengerjaannya lebih dikebut.
"Apalagi prosesnya sempat mundur karena pembebasan lahan dan pendataan aset lahan di sana," katanya.
Krisna mengatakan pembangunan Pelabuhan Gesing menggunakan skema tahun jamak (multiyears). Anggaran yang dikucurkan untuk pembangunannya mencapai Rp108 miliar, semuanya dari provinsi.
Selain pengerjaannya dikebut, ia berharap pembangunan infrastruktur berupa jalan akses menuju pelabuhan juga perlu menjadi perhatian, sebab kondisi jalan yang ada saat ini belum memadai untuk kendaraan besar.
"Kalau jalannya tidak dinormalisasi sesuai kebutuhan, nanti pelabuhannya jadi sulit berkembang, jadi ini perlu jadi perhatian," kata Krisna.
Petugas dari Dinas Kelautan dan Perikanan DIY Doniawan mengatakan proyek ini sendiri, tahap pertama akan akan selesai pada Desember mendatang dengan menelan biaya sebesar Rp108 miliar dan akan berlanjut ke tahap kedua.
Pembangunan pelabuhan ini menghadapi berbagai kendala salah satunya yakni cuaca. "Berharap dapat lebih baik dari Sadeng, mengingat dalam penangkapan ikan lebih dekat," katanya.
Selain itu, pemilihan Gesing sebagai pelabuhan ini juga terkait dengan berbagai pertimbangan, salah satunya kemudahan dalam memasok bahan bakar serta akses yang cukup dekat. "Semoga hasil tangkapan ikan di kawasan Pantai Gesing meningkat dan melimpah," katanya.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta di Gunungkidul, Rabu, mengatakan proyek pelabuhan ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitarnya.
"Pembangunan Tempat Pelelangan Ikan di Pantai Gesing ini sudah mencapai 65 persen," kata Sunaryanta.
Ia mengatakan dengan pembangunan pelabuhan terbesar kedua setelah di Sadeng ini dapat meningkatkan potensi daerah, utamanya komoditas ikan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gunungkidul Krisna Berlian mengatakan Pelabuhan Gesing ini dibangun oleh Pemda DIY, melalui DKP DIY.
"Saat ini, progres pembangunannya sudah di atas 60 persen. Kami berharap Pelabuhan Gesing bisa rampung dikerjakan pada Desember 2022, sesuai target yang ditetapkan," kata Krisna Berlian.
Ia mengatakan bagian yang sudah dibangun antara lain area untuk bersandar kapal serta penahan gelombang. Pengerjaannya terus dilakukan supaya selesai sesuai target yang ditetapkan. Namun demikian, ia berharap pengerjaannya lebih dikebut.
"Apalagi prosesnya sempat mundur karena pembebasan lahan dan pendataan aset lahan di sana," katanya.
Krisna mengatakan pembangunan Pelabuhan Gesing menggunakan skema tahun jamak (multiyears). Anggaran yang dikucurkan untuk pembangunannya mencapai Rp108 miliar, semuanya dari provinsi.
Selain pengerjaannya dikebut, ia berharap pembangunan infrastruktur berupa jalan akses menuju pelabuhan juga perlu menjadi perhatian, sebab kondisi jalan yang ada saat ini belum memadai untuk kendaraan besar.
"Kalau jalannya tidak dinormalisasi sesuai kebutuhan, nanti pelabuhannya jadi sulit berkembang, jadi ini perlu jadi perhatian," kata Krisna.
Petugas dari Dinas Kelautan dan Perikanan DIY Doniawan mengatakan proyek ini sendiri, tahap pertama akan akan selesai pada Desember mendatang dengan menelan biaya sebesar Rp108 miliar dan akan berlanjut ke tahap kedua.
Pembangunan pelabuhan ini menghadapi berbagai kendala salah satunya yakni cuaca. "Berharap dapat lebih baik dari Sadeng, mengingat dalam penangkapan ikan lebih dekat," katanya.
Selain itu, pemilihan Gesing sebagai pelabuhan ini juga terkait dengan berbagai pertimbangan, salah satunya kemudahan dalam memasok bahan bakar serta akses yang cukup dekat. "Semoga hasil tangkapan ikan di kawasan Pantai Gesing meningkat dan melimpah," katanya.