Yogyakarta (ANTARA) - Volume penumpang hingga menjelang akhir masa angkutan libur akhir tahun di Terminal Giwangan Yogyakarta pada tahun ini mengalami kenaikan sekitar 50 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya, khususnya untuk jumlah penumpang yang datang.
"Hingga Senin (2/1), arus kedatangan dan keberangkatan penumpang di Terminal Giwangan masih cukup tinggi. Ini berkaitan karena masih dalam masa libur sekolah," kata Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Giwangan Yogyakarta Bekti Zunanta di Yogyakarta, Selasa.
Berdasarkan data, puncak kedatangan dan keberangkatan penumpang di Terminal Giwangan terjadi pada Minggu (1/1) mencapai 6.200 penumpang datang dan 9.252 penumpang yang diberangkatkan.
Jumlah tersebut merupakan arus penumpang tertinggi yang tercatat di Terminal Giwangan selama libur akhir tahun.
Sedangkan pada Senin (2/1), volume penumpang yang datang dan diberangkatkan mulai mengalami penurunan yaitu masing-masing 4.865 orang dan 5.983 orang.
Total penumpang selama masa libur akhir tahun yang sudah diberangkatkan dari Terminal Giwangan mencapai 72.695 orang dan penumpang yang datang tercatat 89.171 orang. Sedangkan pada periode sebelumnya, penumpang yang datang sebanyak 46.272 orang dan 71.532 penumpang berangkat.
Bekti mengatakan, peningkatan volume penumpang selama libur akhir tahun disebabkan tidak ada lagi aturan pembatasan perjalanan yang diberlakukan oleh pemerintah sehingga masyarakat mulai banyak melakukan mobilitas ke berbagai daerah.
Peningkatan volume penumpang tidak hanya terjadi untuk bus jarak jauh saja, tetapi juga untuk angkutan reguler perkotaan khususnya Trans Jogja dengan rata-rata jumlah penumpang datang dan berangkat dari Terminal Giwangan mencapai 1.000 orang per hari.
"Secara keseluruhan, angkutan libur akhir tahun berjalan cukup lancar," katanya.
Namun demikian, Bekti menyebut, akan berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada penumpang di Terminal Giwangan Yogyakarta, khususnya untuk aspek kebersihan.
"Kondisi terminal masih terkesan kumuh karena anggaran dari pusat belum memadai. Harapannya di tahun ini anggaran untuk kebersihan bisa direalisasikan sehingga kondisi terminal menjadi jauh lebih baik," katanya.
Sedangkan usai pencabutan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Bekti menyebut tetap mengimbau kepada seluruh penumpang untuk mematuhi protokol kesehatan khususnya mengenakan masker meskipun sebagian besar area di Terminal Giwangan adalah ruang terbuka.
"Hingga Senin (2/1), arus kedatangan dan keberangkatan penumpang di Terminal Giwangan masih cukup tinggi. Ini berkaitan karena masih dalam masa libur sekolah," kata Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Giwangan Yogyakarta Bekti Zunanta di Yogyakarta, Selasa.
Berdasarkan data, puncak kedatangan dan keberangkatan penumpang di Terminal Giwangan terjadi pada Minggu (1/1) mencapai 6.200 penumpang datang dan 9.252 penumpang yang diberangkatkan.
Jumlah tersebut merupakan arus penumpang tertinggi yang tercatat di Terminal Giwangan selama libur akhir tahun.
Sedangkan pada Senin (2/1), volume penumpang yang datang dan diberangkatkan mulai mengalami penurunan yaitu masing-masing 4.865 orang dan 5.983 orang.
Total penumpang selama masa libur akhir tahun yang sudah diberangkatkan dari Terminal Giwangan mencapai 72.695 orang dan penumpang yang datang tercatat 89.171 orang. Sedangkan pada periode sebelumnya, penumpang yang datang sebanyak 46.272 orang dan 71.532 penumpang berangkat.
Bekti mengatakan, peningkatan volume penumpang selama libur akhir tahun disebabkan tidak ada lagi aturan pembatasan perjalanan yang diberlakukan oleh pemerintah sehingga masyarakat mulai banyak melakukan mobilitas ke berbagai daerah.
Peningkatan volume penumpang tidak hanya terjadi untuk bus jarak jauh saja, tetapi juga untuk angkutan reguler perkotaan khususnya Trans Jogja dengan rata-rata jumlah penumpang datang dan berangkat dari Terminal Giwangan mencapai 1.000 orang per hari.
"Secara keseluruhan, angkutan libur akhir tahun berjalan cukup lancar," katanya.
Namun demikian, Bekti menyebut, akan berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada penumpang di Terminal Giwangan Yogyakarta, khususnya untuk aspek kebersihan.
"Kondisi terminal masih terkesan kumuh karena anggaran dari pusat belum memadai. Harapannya di tahun ini anggaran untuk kebersihan bisa direalisasikan sehingga kondisi terminal menjadi jauh lebih baik," katanya.
Sedangkan usai pencabutan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Bekti menyebut tetap mengimbau kepada seluruh penumpang untuk mematuhi protokol kesehatan khususnya mengenakan masker meskipun sebagian besar area di Terminal Giwangan adalah ruang terbuka.