Sleman (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mengundang PT Sumber Baru selaku pihak pengembang proyek perumahan di Candi Gebang, Wedonartani setelah longsor tanah galian yang mengakibatkan dua pekerja meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka.
"Hari ini dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sleman sudah mengundang pihak pengembang. Kita minta keterangan terkait kejadian itu dan bagaimana proses penyelesaiannya," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo di Sleman, Jumat.
Proyek pembangunan talut perumahan di Kelurahan Wedomartani, Ngemplak, Sleman mengalami longsor, Senin (2/1) sore. Akibatnya, empat pekerja proyek tertimbun longsoran tanah, dua orang dilaporkan meninggal dunia dan dua orang mengalami luka.
Ia mengatakan bahwa pihak PT Sumber Baru telah menyelesaikan kejadian tersebut dengan pihak keluarga korban. PT Sumber Baru juga telah berkonsultasi dengan Dinas Tenaga Kerja Sleman terkait untuk urusan ketenagakerjaan.
"Sudah ada kesepakatan damai dengan pihak keluarga korban, dan sudah diberi santunan juga. Sudah bisa diselesaikan," katanya.
Pemkab Sleman juga telah meminta pihak pengembang untuk lebih memperhatikan Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) ke depannya.
"Kami juga minta untuk pelaksanaan pembangunan berkomunikasi/berkonsultasi dengan instansi teknis," katanya.
Ia berharap, kecelakaan kerja seperti itu tidak terulang lagi di Sleman, selain itu pengerjaan pembangunan diharapkan mengedepankan keselamatan dan memperhatikan kondisi alam terkini.
"Harapan saya tidak ada (kejadian, red.) lagi. Harus lebih hati-hati, apalagi soal cuaca. Kita akan menghadapi cuaca ekstrem, jadi saya imbau semua pengerjaan harus waspada," katanya.
Sebelumnya diberitakan tujuh pekerja di proyek pembangunan perumahan tertimbun tanah akibat galian tanah sedalam enam meter longsor. Kejadian pada Senin (2/1) sore tersebut bermula saat tujuh pekerja proyek melakukan penggalian tanah untuk pembuatan talud.
Namun karena kondisi tanah yang labil dan berpasir, tiba-tiba terjadi longsor yang menimpa para pekerja tersebut.
Dari delapan orang tersebut, empat pekerja tertimbun longsoran tanah. Sebanyak tiga pekerja berhasil ditemukan oleh rekan-rekannya yakni Karsono (50), warga Nglora, Saptosari, Kabupaten Gunungkidul. Kemudian satu korban lagi atas nama dan Karju (40), warga Nglora, Saptosari, Kabupaten Gunungkidul meninggal dunia saat perawatan di rumah sakit.
Satu orang lagi atas nama Dodi alias Tukiyo (53), warga Garotan, Semin, Gunungkidul dirawat di RS Hermina, Depok, Sleman. Satu korban lagi atas nama Surya (34), warga Bayat, Klaten, Jawa Tengah ditemukan pada Selasa (3/1) dalam kondisi meninggal dunia, setelah dilakukan pencarian dengan menggunakan alat berat.
"Hari ini dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sleman sudah mengundang pihak pengembang. Kita minta keterangan terkait kejadian itu dan bagaimana proses penyelesaiannya," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo di Sleman, Jumat.
Proyek pembangunan talut perumahan di Kelurahan Wedomartani, Ngemplak, Sleman mengalami longsor, Senin (2/1) sore. Akibatnya, empat pekerja proyek tertimbun longsoran tanah, dua orang dilaporkan meninggal dunia dan dua orang mengalami luka.
Ia mengatakan bahwa pihak PT Sumber Baru telah menyelesaikan kejadian tersebut dengan pihak keluarga korban. PT Sumber Baru juga telah berkonsultasi dengan Dinas Tenaga Kerja Sleman terkait untuk urusan ketenagakerjaan.
"Sudah ada kesepakatan damai dengan pihak keluarga korban, dan sudah diberi santunan juga. Sudah bisa diselesaikan," katanya.
Pemkab Sleman juga telah meminta pihak pengembang untuk lebih memperhatikan Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) ke depannya.
"Kami juga minta untuk pelaksanaan pembangunan berkomunikasi/berkonsultasi dengan instansi teknis," katanya.
Ia berharap, kecelakaan kerja seperti itu tidak terulang lagi di Sleman, selain itu pengerjaan pembangunan diharapkan mengedepankan keselamatan dan memperhatikan kondisi alam terkini.
"Harapan saya tidak ada (kejadian, red.) lagi. Harus lebih hati-hati, apalagi soal cuaca. Kita akan menghadapi cuaca ekstrem, jadi saya imbau semua pengerjaan harus waspada," katanya.
Sebelumnya diberitakan tujuh pekerja di proyek pembangunan perumahan tertimbun tanah akibat galian tanah sedalam enam meter longsor. Kejadian pada Senin (2/1) sore tersebut bermula saat tujuh pekerja proyek melakukan penggalian tanah untuk pembuatan talud.
Namun karena kondisi tanah yang labil dan berpasir, tiba-tiba terjadi longsor yang menimpa para pekerja tersebut.
Dari delapan orang tersebut, empat pekerja tertimbun longsoran tanah. Sebanyak tiga pekerja berhasil ditemukan oleh rekan-rekannya yakni Karsono (50), warga Nglora, Saptosari, Kabupaten Gunungkidul. Kemudian satu korban lagi atas nama dan Karju (40), warga Nglora, Saptosari, Kabupaten Gunungkidul meninggal dunia saat perawatan di rumah sakit.
Satu orang lagi atas nama Dodi alias Tukiyo (53), warga Garotan, Semin, Gunungkidul dirawat di RS Hermina, Depok, Sleman. Satu korban lagi atas nama Surya (34), warga Bayat, Klaten, Jawa Tengah ditemukan pada Selasa (3/1) dalam kondisi meninggal dunia, setelah dilakukan pencarian dengan menggunakan alat berat.