Zhejiang (ANTARA) - Sejumlah pria dan wanita berkumpul di lapangan, menabuh gong dan genderang sebagai penanda bahwa Tahun Baru Imlek segera datang.

Mereka berbondong-bondong ke lapangan Desa Hong Guofang. Sekretaris Partai Komunis China (CPC) desa itu sudah menyiapkan sejumlah amplop merah, yang oleh masyarakat China disebut "hongbao", berisi sejumlah uang untuk dibagikan kepada warga.

Setiap rumah tangga mengirimkan anggota keluarga sebagai perwakilan untuk menemui sekretaris partai desa itu guna menerima amplop merah sebagai hadiah spesial Imlek.

Pengurus partai penguasa tunggal di China itu menghimpun uang yang dibagikan kepada warga yang diperoleh dari pendapatan panel listrik tenaga surya.

"Saya tidak pernah berpikir atap rumah di desa ini bisa menghasilkan uang sungguhan," kata Cai Yinhua, warga Desa Hong Guofang, Kota Longguan, Provinsi Zhejiang, saat ditemui wartawan pada Selasa (27/12) lalu.

Ia rela meninggalkan aktivitasnya di kota dengan memilih pulang ke desanya yang asri dikelilingi perbukitan nan hijau di wilayah timur China itu sejak 2016.

"Dulu, rumah-rumah tua di sini banyak yang bobrok," ucap Cai, melanjutkan ceritanya.

Dia tak menyangka rumah-rumah tua itu telah berubah drastis. Kini rumah itu disulap menjadi bangunan vila bertingkat dan megah, sehingga kualitas hidup masyarakat Desa Hong Guofang telah bertambah baik.


Ramah lingkungan

Desa Hong Guofang membiarkan terik matahari menyinarinya sepanjang hari. Sinar matahari di desa lembah pegunungan di wilayah timur China itu bagaikan sumber penghidupan bagi warganya.

"Saya dulu memang pernah berpikir bahwa kehidupan di desa ini akan lebih baik. Namun saya tidak pernah berpikir bahwa kehidupan di desa ini akan sebaik ini," kata Wang Zhiguo, warga Desa Hong Guofang lainnya.

Di tangannya sudah ada amplop merah, cepat-cepat dia melangkah ke rumahnya yang kini telah berubah menjadi vila empat lantai. Dibukanya secara perlahan, dan dihitung isinya secara teliti.

Senyumnya bertambah lebar tatkala bertemu dua pelancong yang baru saja pindah ke vilanya. Itu berarti menambah pendapatannya lagi sebelum musim mudik Imlek yang dikenal dengan istilah Chunyun benar-benar mengalami puncaknya mulai pertengahan Januari ini.

Peran Wang Guozhi tidak bisa dilupakan oleh penduduk setempat karena dialah orang yang dianggap memelopori usaha di sektor pariwisata.

Atas prakarsanya, warga setempat mulai memanfaatkan kamar-kamar kosong di rumahnya sebagai homestay. Kemudian melalui bimbingan perusahaan pemasok listrik lokal, homestay tersebut menerapkan transformasi elektrifikasi yang tentu saja bernilai ekonomi.

"Pembangkit listrik fotovoltaik tidak saja ramah lingkungan dan bebas polusi, tapi juga menjadikan pemandangan desa ini sangat indah," kata Cai Yinhua yang merasa tergerak hatinya untuk memutuskan pulang ke kampung halamannya sejak enam tahun silam.

Berkat teknologi fotovoltaik, warga desa itu juga makin gemar berjemur di depan rumah sambil duduk di kursi pintar yang bisa mengisi daya telepon selulernya melalui jaringan nirkabel.

Pada malam hari, jalanan di desa itu terang-benderang oleh lelampuan berteknologi fotovoltaik yang terpasang di 280 titik.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Melongok "Desa Fotovaltaik" di China timur menyambut semarak Imlek

Pewarta : M. Irfan Ilmie
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024