Gunungkidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 2023, memfokuskan pembangunan infrastruktur di enam kecamatan/kapanewon yang berada di zona utara dalam rangka mendukung pembangunan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul Irawan Jatmiko di Gunungkidul, DIY, Senin, mengatakan zona utara terdiri dari Kapanewon/Kecamatan Patuk, Gedangsari, Nglipar, Ngawen, Semin dan sebagian Kapanewon Ponjong.
"Pembangunan infrastruktur di zona utara ini diharapkan dapat meningkatkan infrastruktur, mendongkrak kunjungan wisatawan, pengurangan kemiskinan meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah dan mengurangi ketimpangan wilayah," katanya.
Baca juga: Pemkab Bantul menprioritaskan pembangunan infrastruktur di 2023 dan 2024
Ia mengatakan pada 2023 ini, ada 20 titik pengerjaan pembangunan infrastruktur jalan di zona utara. Pembangunan zona utara menjadi prioritas utama. Hal ini untuk percepatan kegiatan ekonomi masyarakat.
Adapun beberapa infrastruktur yang menjadi skala prioritas, yakni penanganan long segment Tawang-Serut di Kapanewon Patuk dan Gedangsari, rehabilitasi long sepanjang Kali Pentung-Nglanggeran di Kapanewon Patuk, dan rehabilitasi segmen Sambipitu-Tawang.
Kemudian, pembangunan Jalan IKU Bupati Ruas Tobong-Candirejo (1204) Kapanewon Ngawen, rekonstruksi Jalan rRaya Semin-Kemejing (Polsek Semin Barat) Kapanewon Semin, dan rekonstruksi Jalan Lingkar Embung Nglanggeran.
Selanjutnya, peningkatan jalan Nglipar Utara-Ngaliyan, peningkatan Jalan Ruas 0412 arah Semoyo menuju Pengkok, Ngembes, Pengkok, Patuk, dan peningkatan Jalan Ruas 1201 Semin-Kalilunyu Karangasem.
Lalu, rekonstruksi jalan kabupaten Ngawen-Gunung Gambar (1303), rekonstruksi Jalan Ruas 1410 Mertelu-Tegalrejo, dan peningkatan jalan kabupaten 1301 JK 1307 atau Bundelan-Tegalrejo di Kapanewon Gedangsari dan Ngawen.
Program prioritas utama lainnya, rekonstruksi ruas Jalan Rejosari-Glagah (1205), Rejosari, Semin, rehabilitasi jalan Sampang-Gantiwarno (1407), rehabilitasi Ruas Jalan Kabupaten Ngeposari-Ponjong (0806) Padukuhan Kalangbangi Kulon, dan pemeliharaan berkala jembatan di Kapanewon Gedangsari dan Ngawen.
Kemudian, pembangunan drainase Pengkol-Jedungpoh di Kapanewon Nglipar, pembangunan drainase Tengklik RtI, dan 2 Simpang Tegalrejo, Jelok ruas 1403, pembangunan ruas jalan Kabupaten Bendungan-Tobong, dan pembangunan Jalan Gedangan-Suru Lor Kapanewon Gedangsari.
"Proyek strategis pembangunan infrastruktur zona utara dianggarkan Rp23,19 miliar," katanya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih mengingatkan berdasarkan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Gunungkidul, tahun ini terjadi penurunan APBD yang salah satu pemicunya adalah dana transfer pusat.
"Tapi masih aman. Defisit kita 4,7 persen, di batas aman," katanya.
Ia berharap berharap pada tahun-tahun berikutnya, Pemkab Gunungkidul meningkatkan pendapatan daerah seiring dengan perkembangan perekonomian daerah yang semakin membaik.
"Penurunan pendapatan otomatis mengakibatkan belanja daerah tidak maksimal. Untuk itu, kami minta pemkab untuk meningkatkan pendapatan daerah," harapnya.
Baca juga: Tol Solo-Yogya tahap I dijadwalkan Juli 2024 diresmikan
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul Irawan Jatmiko di Gunungkidul, DIY, Senin, mengatakan zona utara terdiri dari Kapanewon/Kecamatan Patuk, Gedangsari, Nglipar, Ngawen, Semin dan sebagian Kapanewon Ponjong.
"Pembangunan infrastruktur di zona utara ini diharapkan dapat meningkatkan infrastruktur, mendongkrak kunjungan wisatawan, pengurangan kemiskinan meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah dan mengurangi ketimpangan wilayah," katanya.
Baca juga: Pemkab Bantul menprioritaskan pembangunan infrastruktur di 2023 dan 2024
Ia mengatakan pada 2023 ini, ada 20 titik pengerjaan pembangunan infrastruktur jalan di zona utara. Pembangunan zona utara menjadi prioritas utama. Hal ini untuk percepatan kegiatan ekonomi masyarakat.
Adapun beberapa infrastruktur yang menjadi skala prioritas, yakni penanganan long segment Tawang-Serut di Kapanewon Patuk dan Gedangsari, rehabilitasi long sepanjang Kali Pentung-Nglanggeran di Kapanewon Patuk, dan rehabilitasi segmen Sambipitu-Tawang.
Kemudian, pembangunan Jalan IKU Bupati Ruas Tobong-Candirejo (1204) Kapanewon Ngawen, rekonstruksi Jalan rRaya Semin-Kemejing (Polsek Semin Barat) Kapanewon Semin, dan rekonstruksi Jalan Lingkar Embung Nglanggeran.
Selanjutnya, peningkatan jalan Nglipar Utara-Ngaliyan, peningkatan Jalan Ruas 0412 arah Semoyo menuju Pengkok, Ngembes, Pengkok, Patuk, dan peningkatan Jalan Ruas 1201 Semin-Kalilunyu Karangasem.
Lalu, rekonstruksi jalan kabupaten Ngawen-Gunung Gambar (1303), rekonstruksi Jalan Ruas 1410 Mertelu-Tegalrejo, dan peningkatan jalan kabupaten 1301 JK 1307 atau Bundelan-Tegalrejo di Kapanewon Gedangsari dan Ngawen.
Program prioritas utama lainnya, rekonstruksi ruas Jalan Rejosari-Glagah (1205), Rejosari, Semin, rehabilitasi jalan Sampang-Gantiwarno (1407), rehabilitasi Ruas Jalan Kabupaten Ngeposari-Ponjong (0806) Padukuhan Kalangbangi Kulon, dan pemeliharaan berkala jembatan di Kapanewon Gedangsari dan Ngawen.
Kemudian, pembangunan drainase Pengkol-Jedungpoh di Kapanewon Nglipar, pembangunan drainase Tengklik RtI, dan 2 Simpang Tegalrejo, Jelok ruas 1403, pembangunan ruas jalan Kabupaten Bendungan-Tobong, dan pembangunan Jalan Gedangan-Suru Lor Kapanewon Gedangsari.
"Proyek strategis pembangunan infrastruktur zona utara dianggarkan Rp23,19 miliar," katanya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih mengingatkan berdasarkan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Gunungkidul, tahun ini terjadi penurunan APBD yang salah satu pemicunya adalah dana transfer pusat.
"Tapi masih aman. Defisit kita 4,7 persen, di batas aman," katanya.
Ia berharap berharap pada tahun-tahun berikutnya, Pemkab Gunungkidul meningkatkan pendapatan daerah seiring dengan perkembangan perekonomian daerah yang semakin membaik.
"Penurunan pendapatan otomatis mengakibatkan belanja daerah tidak maksimal. Untuk itu, kami minta pemkab untuk meningkatkan pendapatan daerah," harapnya.
Baca juga: Tol Solo-Yogya tahap I dijadwalkan Juli 2024 diresmikan