Sleman (ANTARA) - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Kustini Sri Purnomo mengajak agar para petani di wilayah itu agar terus mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi (iptek) dalam mengembangkan usaha.

"Petani itu menanam, memelihara, dan menjual. Kalau menanam saja dan tidak dipelihara nanti mati. Dalam memeliharanya, juga dibutuhkan tenaga dan pemikiran. Ada aturannya dalam menanam," kata Kustini pada Pembinaan Petani Cabai di Komplek Sub Terminal Agribisnis (STA) Kapanewon Tempel, Sabtu.

Kustini juga mengajak petani Kapanewon (Kecamatan) Tempel untuk bekerja sama dalam mengembangkan potensi pertanian di Kabupaten Sleman.

"Terlebih lagi, cabai menjadi komoditas unggulan yang dihasilkan Kabupaten Sleman sebagai lumbung pangan DIY," katanya.

Ia berharap agar silaturahmi dan komunikasi antara petani dapat terus terjaga. Sehingga kerjasama antar petani dapat terjalin dengan baik dan mampu menghasilkan inovasi dalam memperkuat ketahanan pangan Sleman.

"Sleman adalah penyangga pertanian, peternakan, maupun perikanan. Dengan diadakan pertemuan rutin, diharapkan bapak para petani berdiskusi bersama dalam memperkuat ketahanan pangan di Sleman khususnya," katanya.

Panewu (Camat) Tempel Suyanto mengatakan, hingga saat ini terdapat 2.900 petani di Kapanewon Tempel.

Menurut dia, untuk mewujudkan petani yang mandiri dan sejahtera, kelompok petani Tempel mendapatkan bimbingan teknis serta melakukan pertemuan rutin untuk berdiskusi mengenai pengembangan usaha pertanian.

"Setiap Jumat juga diadakan semacam pasar tani di STA ini yang menjual produk pertanian petani Tempel," katanya.

Suyanto berharap, Pemerintah Kabupaten Sleman terus memberikan pembinaan terhadap petani dan memberikan dampak yang lebih luas.

Pada kegiatan pembinaan tersebut juga dibarengi dengan agenda Gebyar UMKM dari warga setempat.

 

Pewarta : Victorianus Sat Pranyoto
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024