Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyelenggarakan Heboh Buah 2023 "Mendem Duren Sebulan Penuh" di kawasan Embung Tonogoro, Banjaroyo, untuk mempromosikan durian lokal wilayah ini.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugraha di Kulon Progo, Minggu, mengatakan durian merupakan komoditas hortikultura unggulan Kulon Progo dan bernilai ekonomi tinggi.

"Hal ini menjadikan durian sebagai salah satu prioritas utama Pemkab untuk dikembangkan lebih lanjut mulai dari kualitas buah hingga kuantitas. Heboh Buah 2023 dapat mengangkat durian lokal ke wisatawan," kata Aris.

Ia mengatakan durian menjadi varietas hortikultura unggulan kita dengan nilai ekonomi yang sangat tinggi, ini menjadi prioritas utama. Luasan panen durian panen di Kulon Progo ada 729 hektare, sentranya ada di Kalibawang seluas 467 hektare.

Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo memfokuskan pengembangan durian sehingga Kalibawang menjadi sentra durian.

"Hasil panen tahun ini bagus, dibanding tahun kemarin walaupun curah hujan cukup tinggi juga, tapi Alhamdulillah hasilnya cukup bagus meningkat dari sisi populasinya sekitar 60 persen dari tahun kemarin," kata Aris.

Dikatakan Aris, selain mengadakan kegiatan bazar-bazar buah, dalam rangka meningkatkan nilai jual durian, pemkab juga telah melakukan sertifikasi beberapa durian lokal unggulan yang saat ini telah ditetapkan Menteri Pertanian menjadi Varietas Unggulan Nasional yaitu Durian Menoreh Kuning dan Menoreh Jambon. Pada 2023 ini, pemkab juga kembali mengusulkan lagi beberapa durian unggulan lokal untuk menjadi unggulan nasional.

"Mohon doa restu tahun ini kita akan melepas lagi varietas unggul lagi, ada durian Cempli, Promasan dan ada Kendil. Ini nanti akan kita lepas menjadi varietas unggul nasional yang juga sudah terdaftar di Kementan. Kemudian, pada 2023 ini akan dilepas," kata Aris.

Aris menambahkan hari ini, meluncurkan kembali dua varietas durian baru yang belum lama ini ditemukan di kawasan sekitar Pranan. Durian jenis baru ini nantinya akan disertifikasi juga seperti durian unggul lokal lainnya.

"Kemarin saat kita bareng-bareng menyiapkan acara ini, ternyata ditemukan varietas baru lagi dan tidak kalah dengan varietas lainnya. Ini ada dua jenis belum ada namanya ini asli Banjaroyo, satu dari Dusun Pranan, satu masih disembunyikan. Nanti akan disertifikasi juga, sehingga ada nilai tambah bagi masyarakat kita, nantinya masyarakat bisa membuat benihnya, bibit, bisa dijual sepanjang musim dan nanti bisa kita kembangkan," katanya Aris.

Dalam acara ini juga disalurkan bantuan hibah kepada beberapa kelompok tani di Banjaroya. Sebanyak enam kelompok tani mendapat hibah dari dana keistimewaan DIY 2023, tiga kelompok tani mendapat bantuan dari APBD Kabupaten Kulon Progo Tahun 2023 dan dua kelompok tani mendapat hibah bantuan APDB DIY 2023.

Sementara itu, Penjabat Bupati Kulon Progo Tri Saktiyana mengatakan Pemkab Kulon Progo berupaya mengembangkan produk-produk pertanian holtikultura guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Namun demikian dirinya berharap, meskipun durian sudah memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi, masyarakat diharapkan mampu terus meningkatkan nilai ekonominya, tidak hanya sekedar nilai komoditasnya.

"Ada nilai tambah lainnya seperti nilai-nilai ekonomi gaya hidup yang saat ini terus berkembang di tengah masyarakat modern," katanya.

Menurut dia, kualitas yang akan kita kembangkan di Kulon Progo adalah bagaimana produk-produk pertanian ini bukan sebagai komoditas tapi sebagai produk gaya hidup yang dijual.

"Yang jual bukan duriannya tapi pengalaman menikmati durian dan menyaksikan indahnya Merapi, bagusnya Embung Tonogoro, ramahnya masyarakat di Kulon Progo. Itu yang kita nikmati adalah pengalaman hidup yang kita nikmati, yang nilai tambahnya akan semakin tinggi," kata Tri.

Selain itu Tri berharap dengan dirintisnya Kampung Durian Pranan, dengan keunggulan varietas durian barunya yang diberi nana "Durian Kepranan" yang bisa diartikan durian dari dukuh Pranan bisa juga Kepranan yang berarti suka atau senang.

Ia berharap Pedukuhan Pranan bisa menjadi destinasi agrowisata baru yang sekaligus memberikan peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakatnya. Varietas satunya diberi nama "Kantik" yang berarti Kalibawang Cantik oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY Sugeng Purwanto.

"Durian Kepranan di Dusun Pranan ini harus kita rebranding sebagai cara baru menikmati durian yaitu di Dusun Pranan ini. Sehingga ini menjadi destinasi wisata, diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat," harap Tri.

Untuk itu Tri minta Dinas Pariwisata DIY maupun Kulon Progo dapat memberikan pelatihan-pelatihan dan bagaimana cara pelayanan pariwisata yang baik.

"Kami berharap masyarakat nantinya siap untuk menerima kedatangan wisatawan," katanya.
 

Pewarta : Sutarmi
Editor : Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024