Gunungkidul (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat agar tidak melepas ikan predator ke telaga.
"Hal itu perlu dilakukan karena ikan predator dapat mengancam perkembangan ikan lain di telaga," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gunungkidul Krisna Berlian di Gunungkidul, Minggu.
Ia mengatakan saat ini ada dugaan beberapa telaga di wilayah ini sudah dimasuki ikan yang bersifat invasif atau ikan predator.
"Kami berharap masyarakat tidak asal memasukkan ikan ke dalam telaga. Ikan predator bisa jadi tidak sesuai dengan habitat dan justru mengancam ikan lain yang sudah eksis," kata Krisna.
Ia mengatakan DKP Gunungkidul berupaya melakukan pencegahan agar ikan predator tidak berkembang di telaga.
Ia menduga peredaran ikan predator salah satunya berasal dari pemelihara ikan eksotis jenis predator. Ikan predator tersebut dilepas ke telaga karena sudah bosan untuk memeliharanya.
DKP mengupayakan telaga bebas ikan predator, namun tidak mudah untuk bisa menangkap ikan tersebut. Dalam hal ini membutuhkan dukungan dari banyak pihak untuk bisa menanganinya.
"Komunikasi dengan ahlinya perlu dilakukan untuk penanganan," katanya.
Krisna mengatakan DKP Gunungkidul sedang gencar menebar benih ikan di seluruh telaga. Program ini dilakukan sebagai langkah pelestarian, dan ikannya juga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan ekonomi.
"Kami terus melakukan pengembangan di balai benih ikan untuk program ini," kata dia.
Sementara itu, Kepala Desa Pacarejo Suhadi mengatakan ikan predator juga diduga sudah ada di Telaga Jonge, Kalurahan Pacarejo. Namun, tidak diketahui pasti jenis dari ikan predator tersebut.
Di telaga sudah ada larangan ke masyarakat agar tidak memasukkan ikan sendiri ke telaga. Benih ikan hanya bisa disebar oleh DKP Gunungkidul.
"Telaga ini bisa dimanfaatkan warga untuk memancing ikan. Kami mengimbau masyarakat agar tidak sembarangan melepaskan ikan di telaga, khususnya ikan predator," katanya.
"Hal itu perlu dilakukan karena ikan predator dapat mengancam perkembangan ikan lain di telaga," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gunungkidul Krisna Berlian di Gunungkidul, Minggu.
Ia mengatakan saat ini ada dugaan beberapa telaga di wilayah ini sudah dimasuki ikan yang bersifat invasif atau ikan predator.
"Kami berharap masyarakat tidak asal memasukkan ikan ke dalam telaga. Ikan predator bisa jadi tidak sesuai dengan habitat dan justru mengancam ikan lain yang sudah eksis," kata Krisna.
Ia mengatakan DKP Gunungkidul berupaya melakukan pencegahan agar ikan predator tidak berkembang di telaga.
Ia menduga peredaran ikan predator salah satunya berasal dari pemelihara ikan eksotis jenis predator. Ikan predator tersebut dilepas ke telaga karena sudah bosan untuk memeliharanya.
DKP mengupayakan telaga bebas ikan predator, namun tidak mudah untuk bisa menangkap ikan tersebut. Dalam hal ini membutuhkan dukungan dari banyak pihak untuk bisa menanganinya.
"Komunikasi dengan ahlinya perlu dilakukan untuk penanganan," katanya.
Krisna mengatakan DKP Gunungkidul sedang gencar menebar benih ikan di seluruh telaga. Program ini dilakukan sebagai langkah pelestarian, dan ikannya juga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan ekonomi.
"Kami terus melakukan pengembangan di balai benih ikan untuk program ini," kata dia.
Sementara itu, Kepala Desa Pacarejo Suhadi mengatakan ikan predator juga diduga sudah ada di Telaga Jonge, Kalurahan Pacarejo. Namun, tidak diketahui pasti jenis dari ikan predator tersebut.
Di telaga sudah ada larangan ke masyarakat agar tidak memasukkan ikan sendiri ke telaga. Benih ikan hanya bisa disebar oleh DKP Gunungkidul.
"Telaga ini bisa dimanfaatkan warga untuk memancing ikan. Kami mengimbau masyarakat agar tidak sembarangan melepaskan ikan di telaga, khususnya ikan predator," katanya.