Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta mulai melakukan pemetaan terhadap kelurahan yang memiliki kelompok usaha perikanan guna menyediakan ikan segar maupun olahan guna mendukung program makan siang bergizi pemerintah.
"Untuk tahun depan kami siap jika dilibatkan dalam program makan siang bergizi, kita support untuk ikan segar, dan akan kita petakan sesuai dengan kemampuan masing-masing kelurahan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bantul Istriyani di Bantul, Jumat.
Dia mengatakan, dalam peta potensi pangan hasil perikanan Bantul, saat ini mengacu pada basis kelurahan, dan tidak lagi tingkat kecamatan. Kelurahan dengan hasil perikanan dan olahan ikan disiapkan untuk pemasok bahan pangan gizi.
"Kami petakan kemampuan masing-masing kelurahan untuk bisa mensupport produk ikan fresh atau ikan segar. Nanti kita lihat ada berapa dan berapa kelurahan yang nantinya siap mensupport," katanya.
Meski demikian, kata dia, yang sudah pasti dilakukan secara lebih masif adalah dukungan suplai dalam bentuk produk frozen atau produk ikan dalam pendingin, karena frozen tersebut bisa diproduksi kelompok usaha perikanan setiap saat.
"Tapi kalau ikan segar minimal harus kita pelihara tiga bulan. Makanya harus kami petakan kelurahan mana yang siap dengan itu. Tapi kalau produk frozen kita sudah punya beberapa Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang siap untuk mendukung, menyediakan makan siang gizi," katanya.
Terkait dengan program makan siang bergizi bagi masyarakat, kata dia, untuk wilayah Bantul dengan menu olahan ikan telah dilakukan uji coba di dua lokasi, kegiatan tersebut menggandeng Kementerian Kelautan dan Perikanan.
"Kemarin kita sudah melakukan uji coba makan siang bergizi dengan Kementerian Perikanan di Pantai Depok sejumlah 350 orang, dan di wilayah Kecamatan Jetis tempat Kantor Kementerian Perikanan, yang menghadirkan 150 orang, kami uji coba di sana," katanya.
Dia berharap, dengan uji coba makan siang bergizi dengan menu ikan tersebut juga dapat mendukung upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan tingkat konsumsi ikan di Bantul, yang saat ini masih rendah sekitar 31,59 kilogram per kapita per tahun.*