Gunungkidul (ANTARA) - Petani di Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan panen raya padi seluas 30 hektare dengan produktivitas 8,4 ton gabah kering giling (GKG) per ha.

Ketua Kelompok Tani Gatak Rejo Sumono di Gunungkidul, Kamis, mengatakan padi hibrida varietas Supadi dengan sistem pola tanam jajar legowo menghasilkan 8,4 ton GKG per hektare.

"Kelompok Tani Gatak Rejo memiliki luas 25 hektare. Selain varietas Supadi, petani juga menanam Ciherang, Inpari 42, dan Inpari 24," katanya.

Ia berterima kasih kepada Pemkab Gunungkidul yang telah membangun irigasi di Karangmojo.

"Kami optimistis dengan dibangunnya irigasi, petani bisa menanam padi dua kali dan palawija," katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Gunungkidul Rismiyadi mengatakan dalam kegiatan tersebut digelar peresmian sumur irigasi dua titik yang bisa digunakan untuk mengairi lahan seluas 30 hektare, sehingga petani dapat menanam padi sebanyak tiga kali dalam satu tahun.

"Sumur irigasi dibangun menggunakan dana APBD 2022. Peresmian ini juga diikuti oleh empat kelompok tani lainnya," katanya.

Rismiyadi dalam kesempatan tersebut juga mengatakan, untuk masalah pupuk bersubsidi petani tidak perlu khawatir karena jumlah pupuk bersubsidi di Gunungkidul tahun ini akan ditambah.

"Namun, untuk mempermudah pengawasan, pendataan dari pemerintah petani memang diwajibkan menggunakan kartu tani untuk pembelian pupuk bersubsidi," katanya.

Sementara itu, Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan Dinas Pertanian dan Pangan terus memetakan kebutuhan sumur irigasi untuk memaksimalkan masa tanam petani.

"Bantuan sumur akan terus kita berikan, kita lihat kebutuhan petani," katanya.

Ia berharap anggota kelompok tani memberikan kesempatan kepada anak muda untuk bertani.

"Kami lihat banyak petani yang sudah tua-tua, regenerasi petani harus segera disiapkan," katanya.

Pewarta : Sutarmi
Editor : Victorianus Sat Pranyoto
Copyright © ANTARA 2024