Kulon Progo (ANTARA) - Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Ponimin Budi Hartono meminta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak Yogyakarta melakukan normalisasi dan perbaikan drainase di Bulak Kasihan dan Bulak Sidorejo karena mengancam pertanian dan permukiman.
Ponimin Budi Hartono di Kulon Progo, Kamis, mengatakan di Bulak Kasihan I dan II, Desa/Kalurahan Ngentakrejo, bila terjadi hujan deras dengan intensitas tinggi dan durasi lama akan terjadi banjir yang menggenangi persawahan dan permukiman.
"Dari hasil pemantauan di lapangan dan laporan dari lurah/kades Ngentakrejo dan Sidorejo, perlu adanya normalisasi jalur irigasi yang sempit dan masih tanah sehingga perlu dibangun drainase permanen atas tanah yang ada sekarang ini," kata Ponimin.
Ia mengatakan irigasi Kepoh Gedhen, Sidorejo, drainasenya mengalami pendangkalan dan perlu pelebaran permanen sepanjang satu kilometer, sehingga bisa mengatasi persoalan banjir di wilayah 10 pedukuhan di Sidorejo.
"Saat hujan ekstrem yang beberapa hari terakhir ini, seluruh pedukuhan di Ngentakrejo dan Sidorejo terendam air. Bahkan tanaman padi sudah sedang berbunga juga sempat terendam air. Hal ini perlu ada penanganan serius dari BBWS Serayu Opak untuk perbaikan jaringan drainase," katanya.
Anggota DPRD Kulon Progo Priyo Santoso mengatakan drainase di Sidorejo harus segera diperlebar dan dinormalisasi. Hujan ekstrem beberapa hari terakhirnya menggenangi area sawah. Meski cepat surut, tapi potensi gagal panen harus diwaspadai.
Selain itu banjir yang menggenangi permukiman warga di Ngentakrejo dan Sidorejo juga perlu diantisipasi dinas terkait, supaya tidak terjadi wabah penyakit.
"Kami berharap BBWS Serayu Opak yang memiliki wewenang untuk melakukan perbaikan drainase atau anak sungai segera ada tindak lanjut perbaikan. Sehingga persoalan banjir yang menggenangi sawah dan permukiman warga dapat segera diatasi," katanya.
Lurah/Kades Sidorejo Sutresno berharap anak sungai dan irigasi Kepoh Gedhen, Sidorejo, segera ada normalisasi dan perbaikan jaringan. Setiap hujan deras, permukiman warga terendam banjir. Begitu juga area persawahan terendam air.
"Irigasi Kepoh Gedhen, Sidorejo, menjadi pusat pertemuan lima irigasi. Di sisi lain, kondisinya cukup memprihatinkan. Jaringan irigasi sempit dan masih bangunan lama. Kami berharap ada pergantian serius dari pemerintah," katanya.
Ponimin Budi Hartono di Kulon Progo, Kamis, mengatakan di Bulak Kasihan I dan II, Desa/Kalurahan Ngentakrejo, bila terjadi hujan deras dengan intensitas tinggi dan durasi lama akan terjadi banjir yang menggenangi persawahan dan permukiman.
"Dari hasil pemantauan di lapangan dan laporan dari lurah/kades Ngentakrejo dan Sidorejo, perlu adanya normalisasi jalur irigasi yang sempit dan masih tanah sehingga perlu dibangun drainase permanen atas tanah yang ada sekarang ini," kata Ponimin.
Ia mengatakan irigasi Kepoh Gedhen, Sidorejo, drainasenya mengalami pendangkalan dan perlu pelebaran permanen sepanjang satu kilometer, sehingga bisa mengatasi persoalan banjir di wilayah 10 pedukuhan di Sidorejo.
"Saat hujan ekstrem yang beberapa hari terakhir ini, seluruh pedukuhan di Ngentakrejo dan Sidorejo terendam air. Bahkan tanaman padi sudah sedang berbunga juga sempat terendam air. Hal ini perlu ada penanganan serius dari BBWS Serayu Opak untuk perbaikan jaringan drainase," katanya.
Anggota DPRD Kulon Progo Priyo Santoso mengatakan drainase di Sidorejo harus segera diperlebar dan dinormalisasi. Hujan ekstrem beberapa hari terakhirnya menggenangi area sawah. Meski cepat surut, tapi potensi gagal panen harus diwaspadai.
Selain itu banjir yang menggenangi permukiman warga di Ngentakrejo dan Sidorejo juga perlu diantisipasi dinas terkait, supaya tidak terjadi wabah penyakit.
"Kami berharap BBWS Serayu Opak yang memiliki wewenang untuk melakukan perbaikan drainase atau anak sungai segera ada tindak lanjut perbaikan. Sehingga persoalan banjir yang menggenangi sawah dan permukiman warga dapat segera diatasi," katanya.
Lurah/Kades Sidorejo Sutresno berharap anak sungai dan irigasi Kepoh Gedhen, Sidorejo, segera ada normalisasi dan perbaikan jaringan. Setiap hujan deras, permukiman warga terendam banjir. Begitu juga area persawahan terendam air.
"Irigasi Kepoh Gedhen, Sidorejo, menjadi pusat pertemuan lima irigasi. Di sisi lain, kondisinya cukup memprihatinkan. Jaringan irigasi sempit dan masih bangunan lama. Kami berharap ada pergantian serius dari pemerintah," katanya.