Gunungkidul (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebutkan serapan pupuk bersubsidi jenis urea mencapai sebanyak 1.355 ton atau 6 persen dan NPK 1.163 ton atau 10 persen pada Januari-Februari 2023.

Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul Raharjo Yuwono di Gunungkidul, Rabu, mengatakan alokasi pupuk bersubsidi untuk petani di Gunungkidul pada 2023 sebanyak 35.727 ton.

"Ada tiga jenis pupuk bersubsidi yang disediakan. Alokasi terbanyak pada pupuk bersubsidi jenis ureBaca juga: 23.534 ton. Berikutnya adalah NPK sebanyak 12 ribu ton dan 193 ton sisanya NPK formula khusus untuk tanaman kakao. Serapan urea baru enam persen dan NPK 10 persen," kata Raharjo Yuwono.

Ia mengatakan distribusi pupuk bersubsidi mulai berjalan sejak Januari 2023. Pupuk bersubsidi mulai terdistribusi di tiga kecamatan/kapanewon yaitu Patuk, Playen dan Gedangsari.

"Stok pupuk bersubsidi saat ini masih tersedia di gudang penyangga produsen. Antara lain urea sebanyak 1.332 ton dan NPK 770 ton," katanya.

Raharjo Yuwono mengatakan DPP Gunungkidul sudah menunjuk distributor pupuk bersubsidi untuk penyaluran. Distributor ini akan menyalurkan ke enam kapanewon, termasuk tiga yang disebutkan sebelumnya.

"Tiga lainnya di zona selatan, akan didistribusikan sesuai kebutuhan musim tanam," kata Raharjo.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah gudang distributor pupuk bersubsidi.

Ia mengatakan alokasi pupuk bersubsidi untuk Gunungkidul meningkat setiap tahunnya. Seperti tahun ini, yang lebih banyak dibanding sebelumnya.

"Ini salah satu komitmen kami dalam mendukung sektor pertanian. Kami berharap pupuk bersubsidi ini mampu mendukung hasil produksi pertanian di Gunungkidul," kata Sunaryanta.

Baca juga: Kementan menerapkan biosaka pada tanaman efisienkan pupuk kimia


Pewarta : Sutarmi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024