Jakarta (ANTARA) - Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022-2027 membentuk lembaga baru bernama Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis (LKKS) untuk melakukan kajian pada isu-isu strategis keumatan dan kebangsaan yang akan menentukan positioning organisasi itu.

"Kajian mengenai hal ini diharapkan bisa membaca realitas umat yang sesungguhnya, aspek yang strategis dan punya dampak luas bagi pemajuan umat Islam. Tidak terjebak pada tarik menarik representasi umat Islam," ucap Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nasir dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.

Haedar sebelumnya menyampaikan hal itu secara daring di hadapan rapat koordinasi pengurus LKKS di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (21/3).

Haedar menyebut ada empat isu strategis yang perlu menjadi perhatian LKKS, yaitu sistem gerakan Muhammadiyah, organisasi dan kepemimpinan, jaringan dan sumber daya, serta aksi dan pelayanan.

Pesan senada ditegaskan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Abdul Mu’ti, yang menyampaikan bahwa Muhammadiyah harus mampu menyajikan proposal perubahan kebijakan bagi negara, meskipun dengan cara yang berbeda dari partai politik.

Menanggapi arahan itu, Ketua LKKS PP Muhammadiyah Fajar Riza Ul Haq menyatakan kesiapannya menjalankan amanah Ketua Umum dan Sekum PP Muhammadiyah tersebut.

Fajar optimistis kehadiran lembaga ini akan menjadikan gerakan Muhammadiyah lebih dinamis dalam merespon isu-isu fundamental yang berdampak jangka panjang.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PP Muhammadiyah bentuk LKKS untuk kaji isu strategis kebangsaan

Pewarta : Putu Indah Savitri
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024