Gunungkidul (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih melaksanakan Sensus Pertanian 2023 dengan capaian kerja 71 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul Rintang Awan Eltribakti di Gunungkidul, Jumat, mengatakan Sensus Pertanian 2023 berlangsung dari 1 Juni sampai 31 Juli 2023.
"Capaian totalnya sejauh ini hampir 71 persen. Kami optimistis sebelum 31 Juli, sensus pertanian sudah selesai," kata Rintang Awan Eltribakti.
Ia mengatakan, sasaran sensus pertanian di Gunungkidul didominasi oleh usaha tani perseorangan sebanyak 184 ribu orang. Kemudian 13 usaha tani skala besar dan sekitar 12 sasaran yang dikelompokkan dalam usaha tani lainnya (UTL).
Hasil sensus pertanian tidak langsung diumumkan pada akhir Juli atau Agustus 2023. Hal ini dikarenakan masih diperlukan berbagai tahapan.
"Rencananya data akan dirilis pada Desember mendatang," katanya.
Eltri mengatakan data yang akan dirilis termasuk populasi hewan ternak secara keseluruhan. Termasuk luas lahan pertanian yang ada di Gunungkidul.
Peternakan termasuk salah satu sub sektor pertanian yang disensus. Sub sektor ini pun juga sesuai dengan status Gunungkidul yang menjadi gudang ternak baik sapi, kambing, domba, hingga unggas.
"Gunungkidul jadi pemasok ternak ke DIY hingga Jawa Tengah, ini tentunya potensi yang menjanjikan," katanya.
Ia berharap hasil sensus ini bermanfaat bagi pemerintah, baik pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat. Hasil sensus bisa dijadikan acuan dalam mengambil kebijakan dalam sektor pertanian.
"Hasil ST 2023 pun nantinya akan bermanfaat bagi Pemkab Gunungkidul dalam membuat kebijakan. Khususnya untuk bidang pertanian," katanya.
Sementara itu, Kepala BPS DIY Herum Fajarwati mengatakan capaian Sensus Pertanian 2023 di DIY sejauh ini mencapai 80 persen. Ia berharap pelaksanaannya rampung sesuai jadwal yang ditetapkan.
Sensus Pertanian 2023 sendiri dilaksanakan di seluruh Indonesia. Hasil sensus baik dari Gunungkidul maupun DIY nantinya akan dilaporkan pula ke BPS pusat.
"Nanti bisa terlihat bagaimana kondisi pertanian hingga sub sektornya," kata Herum.
Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul Rintang Awan Eltribakti di Gunungkidul, Jumat, mengatakan Sensus Pertanian 2023 berlangsung dari 1 Juni sampai 31 Juli 2023.
"Capaian totalnya sejauh ini hampir 71 persen. Kami optimistis sebelum 31 Juli, sensus pertanian sudah selesai," kata Rintang Awan Eltribakti.
Ia mengatakan, sasaran sensus pertanian di Gunungkidul didominasi oleh usaha tani perseorangan sebanyak 184 ribu orang. Kemudian 13 usaha tani skala besar dan sekitar 12 sasaran yang dikelompokkan dalam usaha tani lainnya (UTL).
Hasil sensus pertanian tidak langsung diumumkan pada akhir Juli atau Agustus 2023. Hal ini dikarenakan masih diperlukan berbagai tahapan.
"Rencananya data akan dirilis pada Desember mendatang," katanya.
Eltri mengatakan data yang akan dirilis termasuk populasi hewan ternak secara keseluruhan. Termasuk luas lahan pertanian yang ada di Gunungkidul.
Peternakan termasuk salah satu sub sektor pertanian yang disensus. Sub sektor ini pun juga sesuai dengan status Gunungkidul yang menjadi gudang ternak baik sapi, kambing, domba, hingga unggas.
"Gunungkidul jadi pemasok ternak ke DIY hingga Jawa Tengah, ini tentunya potensi yang menjanjikan," katanya.
Ia berharap hasil sensus ini bermanfaat bagi pemerintah, baik pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat. Hasil sensus bisa dijadikan acuan dalam mengambil kebijakan dalam sektor pertanian.
"Hasil ST 2023 pun nantinya akan bermanfaat bagi Pemkab Gunungkidul dalam membuat kebijakan. Khususnya untuk bidang pertanian," katanya.
Sementara itu, Kepala BPS DIY Herum Fajarwati mengatakan capaian Sensus Pertanian 2023 di DIY sejauh ini mencapai 80 persen. Ia berharap pelaksanaannya rampung sesuai jadwal yang ditetapkan.
Sensus Pertanian 2023 sendiri dilaksanakan di seluruh Indonesia. Hasil sensus baik dari Gunungkidul maupun DIY nantinya akan dilaporkan pula ke BPS pusat.
"Nanti bisa terlihat bagaimana kondisi pertanian hingga sub sektornya," kata Herum.