Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengajak ribuan anak-anak bermain bersama dengan aneka permainan tradisional untuk melatih kebersamaan dikemas dalam Festival Permainan Tradisional sekaligus memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2023.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengemukakan bahwa aneka permainan tradisional itu patut dilestarikan, selain sebagai khazanah kebudayaan, juga menjadi medium edukasi yang efektif untuk melatih kebersamaan dan kebahagiaan.
"Esensi pendidikan adalah mewujudkan kebahagiaan. Sisi ini tak boleh diabaikan. Untuk itu, perlu anak-anak diajak bermain dan diajarkan filosofi dibalik permainan tersebut. Seperti halnya kebersamaan, gotong royong dan lain sebagainya," ujarnya saat membuka Festival Permainan Tradisional di Taman Blambangan, Banyuwangi, Jatim, Sabtu.
Dengan mengenalkan aneka permainan tradisional kepada anak-anak, kata Ipuk, diharapkan mampu menjadi alternatif dari aneka permainan modern yang berbasis gawai. Di mana dalam sejumlah riset tak sedikit memberikan ekses negatif.
"Ini membuat anak lebih sehat. Saraf motoriknya terlatih," kata Bupati Ipuk.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur PAUD pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Komalasari mengatakan kegiatan tersebut dinilai sangat tepat untuk mengkampanyekan tentang kesehatan anak.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengemukakan bahwa aneka permainan tradisional itu patut dilestarikan, selain sebagai khazanah kebudayaan, juga menjadi medium edukasi yang efektif untuk melatih kebersamaan dan kebahagiaan.
"Esensi pendidikan adalah mewujudkan kebahagiaan. Sisi ini tak boleh diabaikan. Untuk itu, perlu anak-anak diajak bermain dan diajarkan filosofi dibalik permainan tersebut. Seperti halnya kebersamaan, gotong royong dan lain sebagainya," ujarnya saat membuka Festival Permainan Tradisional di Taman Blambangan, Banyuwangi, Jatim, Sabtu.
Dengan mengenalkan aneka permainan tradisional kepada anak-anak, kata Ipuk, diharapkan mampu menjadi alternatif dari aneka permainan modern yang berbasis gawai. Di mana dalam sejumlah riset tak sedikit memberikan ekses negatif.
"Ini membuat anak lebih sehat. Saraf motoriknya terlatih," kata Bupati Ipuk.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur PAUD pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Komalasari mengatakan kegiatan tersebut dinilai sangat tepat untuk mengkampanyekan tentang kesehatan anak.