Gunungkidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan wisata terpadu dengan berbasis potensi lokal di Kalurahan/Desa Karangasem dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan di wilayah itu.
Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto di Gunungkidul, Minggu, mengatakan wisata terpadu ini meliputi potensi pantai, gunung, gua, susur sungai, pertanian, peternakan, seni dan budaya.
"Kami berharap potensi lokal yang dikemas dalam wisata terpadu dapat menjadi tren menarik bagi wisatawan untuk menikmati wisata alam di Gunungkidul, khususnya di Kalurahan/Desa Karangasem," kata Heri.
Ia mengatakan wisata terpadu dengan konsep kolaborasi yang melibatkan pemangku kepentingan, yakni pemerintah, akademisi, media, pelaku bisnis dan komunitas menjadi sebuah keniscayaan untuk menyelesaikan berbagai persoalan dasar yang dihadapi pemerintah.
Persoalan dasar meliputi kemiskinan, kekerdilan, pengangguran, indeks pembangunan manusia, dan permasalahan sosial lainnya.
"Tujuan utama pengembangan wisata terpadu, yakni pemberdayaan dan keterlibatan peran serta masyarakat kunci kekuatan ekonomi di Gunungkidul," katanya.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Harry Sukmono mengatakan Pemkab Gunungkidul melalui Dinas Pariwisata mengangkat dan mengelola segala potensi yang ada untuk pengembangan pariwisata.
Selain itu, Dinas Pariwisata juga melakukan penguatan sumber daya manusia, pelibatan masyarakat untuk terlibat dalam penyediaan kegiatan pariwisata bisa memberikan nilai tambah masyarakat, serta memberikan rasa bagi wisatawan.
"Keberhasilan pembangunan pariwisata bisa terwujud dengan baik jika terjadi kolaborasi dan sinergi khususnya antarpelaku pariwisata, pemerintah dan masyarakat," katanya.
Sementara itu, Ketua PHRI Gunungkidul Sunyoto mengatakan ada sejumlah kebijakan yang bisa dilakukan agar kunjungan wisata meningkat. Salah satunya dengan peningkatan kualitas infrastruktur.
Sunyoto juga menilai Pemkab Gunungkidul perlu mulai memikirkan fasilitas umum yang bisa diakses secara gratis oleh wisatawan. Seperti toilet yang bersih.
"Wisatawan yang masuk ke Gunungkidul sudah membayar retribusi, jadi perlu ada imbal balik yang mereka dapat," katanya.
Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto di Gunungkidul, Minggu, mengatakan wisata terpadu ini meliputi potensi pantai, gunung, gua, susur sungai, pertanian, peternakan, seni dan budaya.
"Kami berharap potensi lokal yang dikemas dalam wisata terpadu dapat menjadi tren menarik bagi wisatawan untuk menikmati wisata alam di Gunungkidul, khususnya di Kalurahan/Desa Karangasem," kata Heri.
Ia mengatakan wisata terpadu dengan konsep kolaborasi yang melibatkan pemangku kepentingan, yakni pemerintah, akademisi, media, pelaku bisnis dan komunitas menjadi sebuah keniscayaan untuk menyelesaikan berbagai persoalan dasar yang dihadapi pemerintah.
Persoalan dasar meliputi kemiskinan, kekerdilan, pengangguran, indeks pembangunan manusia, dan permasalahan sosial lainnya.
"Tujuan utama pengembangan wisata terpadu, yakni pemberdayaan dan keterlibatan peran serta masyarakat kunci kekuatan ekonomi di Gunungkidul," katanya.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Harry Sukmono mengatakan Pemkab Gunungkidul melalui Dinas Pariwisata mengangkat dan mengelola segala potensi yang ada untuk pengembangan pariwisata.
Selain itu, Dinas Pariwisata juga melakukan penguatan sumber daya manusia, pelibatan masyarakat untuk terlibat dalam penyediaan kegiatan pariwisata bisa memberikan nilai tambah masyarakat, serta memberikan rasa bagi wisatawan.
"Keberhasilan pembangunan pariwisata bisa terwujud dengan baik jika terjadi kolaborasi dan sinergi khususnya antarpelaku pariwisata, pemerintah dan masyarakat," katanya.
Sementara itu, Ketua PHRI Gunungkidul Sunyoto mengatakan ada sejumlah kebijakan yang bisa dilakukan agar kunjungan wisata meningkat. Salah satunya dengan peningkatan kualitas infrastruktur.
Sunyoto juga menilai Pemkab Gunungkidul perlu mulai memikirkan fasilitas umum yang bisa diakses secara gratis oleh wisatawan. Seperti toilet yang bersih.
"Wisatawan yang masuk ke Gunungkidul sudah membayar retribusi, jadi perlu ada imbal balik yang mereka dapat," katanya.