Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyelenggarakan Jaga Kaliku atau jaga komitmen warga untuk kelestarian lingkungan ikan perairan umum di Desa/Kalurahan Sendangsari untuk meningkatkan stok ikan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo Trenggono Trimulyo di Kulon Progo, Kamis, mengatakan Jaga Kaliku bertujuan untuk melestarikan alam dan lingkungan sehingga berbagai ikan endemik lokal Kulon Progo bisa berkembang biak dan memberi manfaat bagi anak cucu.
"Pemerintah Kulon Progo telah menerbitkan Instruksi Bupati Kulon Progo Nomor 10 Tahun 2022. Dalam instruksi tersebut diamanatkan kepada seluruh masyarakat untuk selalu menjaga kelestarian lingkungan ikan, agar masyarakat terhindar dari pelanggaran penangkapan ikan yang tidak sesuai seperti meracun, menyetrum," kata Trenggono.
Ia mengatakan program Jaga Kaliku sudah menyentuh seluruh perairan umum di wilayah ini baik sungai dan anak sungai.
"Kami minta masyarakat untuk terlibat dalam Jaga Kaliku. Sungai yang penuh dengan ikan dan lestari menjadi sumber ekonomi masyarakat," katanya.
Penjabat Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti memberikan saran dan juga masukan untuk kemajuan masyarakat dalam menjaga kelestarian alam dan ikan.
Program Jaga Kaliku tidak sekadar upaya melestarikan budi daya ikan tetapi bagaimana menjaga sungai. Ikan akan tumbuh dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat ketika sungai dikelola dan dirawat dengan baik.
"Setelah tabur benih, akan ada ekosistem yang terbentuk, ikan tidak akan hidup jika tidak bisa menjaga ekosistem. Makanan olahan ikan dapat menjadi bagian dari kreativitas masyarakat untuk meningkatkan nilai ekonomi produk, tidak hanya dimakan dalam bentuk digoreng atau dipepes, sekarang dibuat komoditas lain seperti cilok dan donat, yang akan memberikan nilai ekonomi yang tinggi dan memperkuat daya beli.” Tutur Made.
Pada acara tersebut juga diluncurkan buku "Jaga Kaliku" buku edukasi untuk anak sekolah dasar, pengukuhan forum kelompok pengawas (Pokmawas) Kulon Progo, penyerahan bantuan sarana pengawasan kepada pokmawas, serta pelepasan benih ikan untuk pengantin.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo Trenggono Trimulyo di Kulon Progo, Kamis, mengatakan Jaga Kaliku bertujuan untuk melestarikan alam dan lingkungan sehingga berbagai ikan endemik lokal Kulon Progo bisa berkembang biak dan memberi manfaat bagi anak cucu.
"Pemerintah Kulon Progo telah menerbitkan Instruksi Bupati Kulon Progo Nomor 10 Tahun 2022. Dalam instruksi tersebut diamanatkan kepada seluruh masyarakat untuk selalu menjaga kelestarian lingkungan ikan, agar masyarakat terhindar dari pelanggaran penangkapan ikan yang tidak sesuai seperti meracun, menyetrum," kata Trenggono.
Ia mengatakan program Jaga Kaliku sudah menyentuh seluruh perairan umum di wilayah ini baik sungai dan anak sungai.
"Kami minta masyarakat untuk terlibat dalam Jaga Kaliku. Sungai yang penuh dengan ikan dan lestari menjadi sumber ekonomi masyarakat," katanya.
Penjabat Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti memberikan saran dan juga masukan untuk kemajuan masyarakat dalam menjaga kelestarian alam dan ikan.
Program Jaga Kaliku tidak sekadar upaya melestarikan budi daya ikan tetapi bagaimana menjaga sungai. Ikan akan tumbuh dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat ketika sungai dikelola dan dirawat dengan baik.
"Setelah tabur benih, akan ada ekosistem yang terbentuk, ikan tidak akan hidup jika tidak bisa menjaga ekosistem. Makanan olahan ikan dapat menjadi bagian dari kreativitas masyarakat untuk meningkatkan nilai ekonomi produk, tidak hanya dimakan dalam bentuk digoreng atau dipepes, sekarang dibuat komoditas lain seperti cilok dan donat, yang akan memberikan nilai ekonomi yang tinggi dan memperkuat daya beli.” Tutur Made.
Pada acara tersebut juga diluncurkan buku "Jaga Kaliku" buku edukasi untuk anak sekolah dasar, pengukuhan forum kelompok pengawas (Pokmawas) Kulon Progo, penyerahan bantuan sarana pengawasan kepada pokmawas, serta pelepasan benih ikan untuk pengantin.