Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rosan Perkasa Roeslani melaporkan kegiatan di Forum ASEAN-Indo-Pasifik (AIPF) Business Matching 2023 di Jakarta, Rabu dihadiri oleh 185 investor baik internasional dan domestik.
"Dalam kesempatan ini, saya mau menyampaikan ada business matching, itu dihadiri sekitar kurang lebih 185 investor internasional dan domestik," kata Rosan saat konferensi pers The ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) Day 2 di Balai Sidang Jakarta (JCC), Rabu.
Ia mengatakan business matching yang dilaksanakan tersebut meliputi beberapa sektor, di antaranya renewable energy, pengembangan green hydrogen, green ammonia, refinery alumina, battery value chain serta infrastruktur jalan tol dan pelabuhan.
Adapun, kata dia, sektor-sektor yang menjadi fokus strategis nasional, yakni energi, minyak, dan gas (lima proyek), jalan tol (sembilan proyek), pelabuhan (lima proyek), kesehatan (enam proyek), pupuk (tiga proyek), infrastruktur (10 proyek), turis (sembilan proyek), dan electric vehicle (EV) ecosystem and value chain (tiga proyek).
"Walaupun EV ecosystem and value chain hanya tiga proyek tetapi ternyata minatnya sangat-sangat tinggi. Kebetulan saya ke sana juga dan dilaporkan juga bahkan yang datang kapasitasnya tidak mencukupi lebih dari 45-50 orang di dalam ruangan yang disediakan per industri itu," ungkap Rosan.
Namun, ia belum dapat menginformasikan lanjut berapa total nilai seluruh proyek yang ditampilkan dalam business matching tersebut.
Adapun, beberapa investor yang hadir itu terdiri atas global investor, yakni ACWA (Arab Saudi), EDF Energy (Prancis), Kepco (Korea Selatan), Ignis (Spanyol), China Railway Corporation (China), Sinohydro (China), China State Construction Engineering (China), Siemens (Jerman), Inpex Geothermal (Jepang), British Columbia (Kanada) and Actis (Inggris).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kementerian BUMN: 185 investor hadiri AIPF Business Matching 2023
"Dalam kesempatan ini, saya mau menyampaikan ada business matching, itu dihadiri sekitar kurang lebih 185 investor internasional dan domestik," kata Rosan saat konferensi pers The ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) Day 2 di Balai Sidang Jakarta (JCC), Rabu.
Ia mengatakan business matching yang dilaksanakan tersebut meliputi beberapa sektor, di antaranya renewable energy, pengembangan green hydrogen, green ammonia, refinery alumina, battery value chain serta infrastruktur jalan tol dan pelabuhan.
Adapun, kata dia, sektor-sektor yang menjadi fokus strategis nasional, yakni energi, minyak, dan gas (lima proyek), jalan tol (sembilan proyek), pelabuhan (lima proyek), kesehatan (enam proyek), pupuk (tiga proyek), infrastruktur (10 proyek), turis (sembilan proyek), dan electric vehicle (EV) ecosystem and value chain (tiga proyek).
"Walaupun EV ecosystem and value chain hanya tiga proyek tetapi ternyata minatnya sangat-sangat tinggi. Kebetulan saya ke sana juga dan dilaporkan juga bahkan yang datang kapasitasnya tidak mencukupi lebih dari 45-50 orang di dalam ruangan yang disediakan per industri itu," ungkap Rosan.
Namun, ia belum dapat menginformasikan lanjut berapa total nilai seluruh proyek yang ditampilkan dalam business matching tersebut.
Adapun, beberapa investor yang hadir itu terdiri atas global investor, yakni ACWA (Arab Saudi), EDF Energy (Prancis), Kepco (Korea Selatan), Ignis (Spanyol), China Railway Corporation (China), Sinohydro (China), China State Construction Engineering (China), Siemens (Jerman), Inpex Geothermal (Jepang), British Columbia (Kanada) and Actis (Inggris).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kementerian BUMN: 185 investor hadiri AIPF Business Matching 2023