Gunungkidul (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DPKP DIY) menyelenggarakan festival cokelat di kawasan Taman Teknologi Pertanian Nglanggeran, Kabupaten Gunungkidul untuk mengangkat potensi lokal.
Kepala DPKP DIY Sugeng Purwanto, di Gunungkidul, Kamis, mengatakan cokelat merupakan salah satu komoditas perkebunan terbesar ketiga di DIY, dan dari petani dengan pola pikir yang sederhana dapat diolah menjadi sedemikian rupa, sehingga potensi lokal dapat berkembang secara optimal.
"Saat ini, DIY memiliki potensi cokelat dengan luasan mencapai lebih dari 5.000 hektare dan sebagian besar di antaranya di Gunungkidul," kata Sugeng.
Ia mengatakan kakao menjadi komoditas terbesar ketiga setelah kelapa dan kopi di DIY, dan salah satu penghasil kakao berkualitas salah satunya di daerah Nglanggeran.
"Untuk itu, komoditas kakao ini perlu diolah untuk menjadi cokelat, sehingga kakao memiliki nilai jual," katanya lagi.
Sugeng mengatakan cokelat menjadi produk favorit di segala kalangan. Hal ini menjadikan kakao, bahan pembuatan cokelat, menjadi komoditas menjanjikan jika diolah dengan baik.
"Cokelat dari Nglanggeran sangat digemari wisatawan dan menjadi oleh-oleh khas Gunungkidul," kata dia pula.
Istri Gubernur DIY Sri Sultan HB X, GKR Hemas mengapresiasi kegiatan festival cokelat yang dinilai luar biasa tersebut.
"Pengembangan komoditas cokelat sangat luar biasa ini harapannya tidak hanya sampai berhenti di tingkat provinsi, tetapi harus selalu ditingkatkan," katanya.
Festival cokelat itu dimeriahkan dengan gerai dari kelompok tani dan kelompok wanita tani yang menjual produk olahan berbahan dasar cokelat.
Kepala DPKP DIY Sugeng Purwanto, di Gunungkidul, Kamis, mengatakan cokelat merupakan salah satu komoditas perkebunan terbesar ketiga di DIY, dan dari petani dengan pola pikir yang sederhana dapat diolah menjadi sedemikian rupa, sehingga potensi lokal dapat berkembang secara optimal.
"Saat ini, DIY memiliki potensi cokelat dengan luasan mencapai lebih dari 5.000 hektare dan sebagian besar di antaranya di Gunungkidul," kata Sugeng.
Ia mengatakan kakao menjadi komoditas terbesar ketiga setelah kelapa dan kopi di DIY, dan salah satu penghasil kakao berkualitas salah satunya di daerah Nglanggeran.
"Untuk itu, komoditas kakao ini perlu diolah untuk menjadi cokelat, sehingga kakao memiliki nilai jual," katanya lagi.
Sugeng mengatakan cokelat menjadi produk favorit di segala kalangan. Hal ini menjadikan kakao, bahan pembuatan cokelat, menjadi komoditas menjanjikan jika diolah dengan baik.
"Cokelat dari Nglanggeran sangat digemari wisatawan dan menjadi oleh-oleh khas Gunungkidul," kata dia pula.
Istri Gubernur DIY Sri Sultan HB X, GKR Hemas mengapresiasi kegiatan festival cokelat yang dinilai luar biasa tersebut.
"Pengembangan komoditas cokelat sangat luar biasa ini harapannya tidak hanya sampai berhenti di tingkat provinsi, tetapi harus selalu ditingkatkan," katanya.
Festival cokelat itu dimeriahkan dengan gerai dari kelompok tani dan kelompok wanita tani yang menjual produk olahan berbahan dasar cokelat.